Tangerang (ANTARA) - Program ketahanan pangan, berupa gerakan menanam dengan pembagian bibit cabai serta penebaran ikan konsumsi di sungai oleh Pemerintah Kota Tangerang, Banten mendapatkan apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), karena menjadi solusi pengendalian inflasi.
Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Rabu, mengatakan capaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh elemen di Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
"Berbagai program telah dan terus dijalankan demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat," katanya.
Beberapa langkah nyata yang konsisten dilakukan Pemkot Tangerang, kata dia, antara lain menggelar pasar murah, bazar murah, serta bazar UMKM di berbagai event. Rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Forkopimda, Bulog, dan BPS. Sidak pasar dan distributor untuk mencegah penahanan barang serta memantau harga dan stok kebutuhan pokok.
Baca juga: PKK Banten dorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanam cabai
Selain itu, realisasi belanja tak terduga (BTT) dalam bentuk bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi transportasi dari APBD, berupa tarif Rp2.000 untuk angkutan kota milik Pemkot Tangerang dan tarif gratis bagi pelajar.
Selanjutnya, kerja sama pasokan bahan pokok, termasuk dengan daerah penghasil komoditas, Bulog Cabang Tangerang, dan BUMD Kota Tangerang. Termasuk juga kerja sama pengadaan beras dengan perusahaan di Cipinang, Jakarta Timur.
Sachrudin, juga menegaskan upaya pengendalian inflasi akan terus menjadi prioritas pemkot sebagai bentuk keberpihakan pada kepentingan masyarakat.
“Kami akan terus berupaya menjaga pasokan bahan pokok, menstabilkan harga, serta memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja sama. Ini bukti nyata kami hadir dan peduli untuk masyarakat, khususnya Kota Tangerang,” katanya.
Baca juga: Kejagung dan Kemendes bersinergi perkuat ketahanan pangan di desa
Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir dalam keterangannya pada acara forum secara daring mengatakan apresiasi diberikan kepada Kota Tangerang karena dinilai sigap dan konsisten menjaga kestabilan harga dengan berbagai program inovasi yang dijalankan
Tomsi Tohir mengatakan, upaya pengendalian inflasi senantiasa menjadi perhatian utama Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta melindungi daya beli masyarakat.
Apalagi di tengah tantangan fluktuasi harga kebutuhan pokok, peran aktif pemerintah daerah menjadi kunci dalam mengimplementasikan langkah-langkah nyata di lapangan.
Kemendagri memberikan perhatian khusus terhadap kinerja pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi khususnya sembilan daerah yang dinilai mampu menjalankan langkah konkret dalam pengendalian inflasi.
“Dari sekian banyak daerah, hanya sembilan yang benar-benar menunjukkan upaya maksimal dalam mengendalikan inflasi, termasuk Kota Tangerang. Pemerintah daerah tersebut memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kestabilan harga bagi masyarakatnya,” ujar Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir.
Baca juga: Dukung ketahanan pangan, Pemkab Lebak sediakan benih dan pupuk
Sementara itu Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono mengatakan indeks inflasi akhir bulan Juni tercatat di angka 1,58 persen dan merupakan terendah dibandingkan periode akhir semester pertama dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang menunjukkan indeks inflasi periodesasi akhir semester pertama sebesar 2,98 persen di 2023, lalu 2,82 persen di 2024 dan 1,58 persen di 2025.
“Hal ini menjadi bukti dari keberhasilan strategis dan program pengendalian harga kebutuhan pokok sampai daya bali masyarakat di Kota Tangerang yang selama ini berjalan,” ujar Ruta.
Baca juga: Program ketahanan pangan, Polda Banten panen 1.080 ton jagung
Ia melanjutkan, indeks inflasi bulan ini menjadi modal penting dalam menyambut pertumbuhan ekonomi pada semester kedua. Selanjutnya, Pemkot Tangerang menargetkan dapat tetap menjaga stabilitas inflasi sesuai dengan standar nasional di rentang inflasi antara 1,5 persen sampai 3,5 persen.
Pemkot, juga telah menyiapkan langkah - langkah strategis lainnya untuk menjaga stabilitas inflasi tetap terkendali sekaligus berjalan konsisten sampai akhir tahun nanti.
"Pemkot Tangerang berharap stabilitas inflasi pada bulan ini dapat terus berlanjut secara konsisten, sekaligus berdampak besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang," katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang targetkan distribusi pangan ke 1.000 balita rentan stunting
Direktur Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia Hartono Wignyopranoto menambahkan sudah banyak program ketahanan pangan berupa hasil tani warga seperti sayuran, ikan, cabai dan bawang yang di jual ke pedagang di pasar tanah tinggi.
Pihaknya berharap, program ketahanan pangan yang digencarkan Pemerintah Daerah khususnya di Tangerang Raya bisa mengisi pasokan di Pasar Tanah tinggi. Pasalnya, setiap hari ada dari 3.000 ton sayuran diperdagangankan di Pasar ini.
"Paskomnas mendukung program ketahanan pangan ini sebagai upaya meningkatkan penghasilan para petani dengan melibatkan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya," katanya.
Baca juga: Program ketahanan pangan, Polda Banten panen 1.080 ton jagung
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun mengatakan terdapat lahan kosong seluas 98 hektare yang dikelola petani melibatkan tiga kelompok tani dan 113 kelompok wanita tani (KWT)
“Lahan yang ada akan kami maksimalkan dengan target 7,2 ton gabah per hektarenya, nantinya beras yang dihasilkan oleh petani di Kota Tangerang dibeli langsung oleh Bulog dengan harga Rp6.500/kg,” katanya.
Pemerintah Kota Tangerang juga mengapresiasi keterlibatan TNI dan Polisi yang berhasil memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami jagung dan telah berhasil dilakukan panen raya.
"TNI dari Yonif 203/Arya Kemuning memanfaatkan lahan dua hektar untuk ditanami jagung. Lalu Kelompok Petani Jantan ini memanfaatkan lahan seluas 4,5 hektare untuk ditanam jagung jenis ketan. Semua hasil memberikan dampak terhadap pendapatan petani," katanya.
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Pemkab Lebak siapkan benih unggul dan pupuk