Serang (ANTARA) - Polda Banten telah memanen sebanyak 1.080,5 ton jagung selama dua kuartal pertama 2025, sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Asta Cita Presiden.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto di Serang, Selasa mengatakan panen dilakukan di lahan seluas total 355,3 hektare yang tersebar di sejumlah wilayah hukum Polres jajaran.
“Hingga saat ini, telah terealisasi dengan luas tanam sebesar 355,3 hektar, terdiri dari 133 hektar pada kuartal I dengan hasil panen 450,5 ton dan 222,3 hektar pada kuartal II dengan hasil panen 630 ton,” kata Didik di Serang, Selasa.
Baca juga: Polda Banten panen raya jagung hibrida dukung ketahanan pangan
Jagung hasil panen sebagian besar diserap oleh mitra industri seperti PT Charoen Pokphand dan Japfa Comfeed. Menurut Didik, penjualan dilakukan dengan harga pasar Rp5.500 per kilogram dengan kadar kekeringan 14 persen. “Ini merupakan pencapaian yang patut kita syukuri bersama,” ujarnya.
Panen kuartal pertama berlangsung pada Januari hingga Maret 2025, dengan kontribusi tertinggi berasal dari wilayah hukum Polres Lebak yang memanen 285 ton dari lahan seluas 100 hektare. Sedangkan kuartal kedua, yang berlangsung April hingga Juni 2025, juga didominasi panen dari wilayah Lebak sebanyak 519 ton dari total 200 hektare.
Adapun wilayah lainnya yang turut menyumbang hasil panen antara lain Pandeglang, Serang, Cilegon, Tangerang, dan Serang Kota, dengan capaian produksi yang bervariasi. Pada kuartal kedua, Polres Serang tidak melakukan penanaman, sementara Polres Serang Kota dan Pandeglang tetap aktif dengan hasil signifikan.
Baca juga: Polres Serang targetkan 305 hektare lahan tidur jadi lahan jagung
Selain memanen, Polda Banten juga menyalurkan bantuan kepada kelompok tani berupa pupuk, bibit, pestisida, hingga satu unit alat tanam jagung pada 5 Juni lalu. Bantuan tersebut diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan motivasi petani dalam menghadapi musim tanam berikutnya.
"Polda Banten sebagai penggerak dan pendamping kelompok tani bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten dalam pengelolaan serta penyaluran hasil panen,” jelas Didik.
Di akhir pernyataannya, Didik menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam keberhasilan program tersebut.
“Mari kita terus jaga semangat kolaborasi, gotong royong, dan pengabdian untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di Tanah Jawara ini,” ujar dia.
Baca juga: Polres Serang targetkan 305 hektare lahan tidur jadi lahan jagung