Serang (ANTARA) - Polres Serang menargetkan 305 hektare lahan tidur di wilayah Kabupaten Serang menjadi areal pertanian jagung untuk mendukung program Asta Cita Presiden RI dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, di Serang, Minggu, mengatakan, dari luas lahan 305 hektare luas lahan yang sudah ditanami yakni 70,2 hektare dengan rincian, tahap satu (November 2024-Maret 2025) seluas 46,7 hektar dengan hasil 310 ton pipil jagung kering, sedangkan tahap dua (April 2025-sekarang) seluas 23,5 hektar.
"Untuk tahap dua, insha Allah akan dilaksanakan panen raya dalam beberapa pekan ke depan dan kami optimistis akan menghasilkan pipil jagung kering tidak kurang dari 180 ton," katanya.
Baca juga: Polres Serang salurkan pupuk bagi petani demi jaga ketahanan pangan
Selain lahan yang sudah ditanami, kata Condro, Polres Serang juga telah menyiapkan lahan siap tanam seluas 14,8 hektare yang tersebar di 10 Kecamatan di wilayah hukum Polres Serang. Lahan-lahan tersebut nantinya akan dikelola Polsek dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat.
"Lahan siap tanam yang ada di 10 Kecamatan itu nantinya akan dikelola Polsek dan Gapoktan setempat," ujarnya.
Dikatakan Kapolres, dalam mendukung program ketahanan pangan ini, Polres Serang berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan serta Gapoktan yang ada di wilayah Polsek jajaran.
“Untuk proses pemupukan menggunakan pupuk kompos ramah lingkungan yang merupakan hasil inovasi binaan kami di Desa Tegal Maja,” jelasnya.
Baca juga: Pemprov Banten tingkatkan produksi jagung lewat KAKIJATOL
Lebih lanjut, Condro mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi nyata yang dilakukan Polres Serang dan Polsek jajaran dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI dalam ketahanan pangan.
“Polres Serang berkomitmen untuk mendukung program nasional, terutama dalam aspek ketahanan pangan. Dengan total luas 305 hektare, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya di wilayah kami," tegasnya.
Kapolres berharap, program swasembada pangan ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif pertanian yang bermanfaat.
“Kami berharap gerakan swasembada pangan ini dapat mendorong masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan yang bergizi, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pangan,” tandasnya.
Baca juga: Pemprov Banten tingkatkan produksi jagung hingga 750 hektare