Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang menargetkan mendistribusikan bantuan pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada 1.000 keluarga yang memiliki balita dengan risiko rentan stunting.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Rabu, mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
"Kami mendistribusikan bantuan pangan segar ini sebagai kontribusi lebih lanjut menurunkan angka kasus stunting. Jadi tidak hanya sosialisasi B2SA yang biasanya dilakukan, kami juga memberikan bantuan konkret berupa paket pangan segar yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang balita secara optimal," ujar Muhdorun, Rabu.
Baca juga: Peringati Hari Lansia, Swancity berikan sembako ke warga di tujuh desa
Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang memastikan bantuan pangan B2SA yang didistribusikan memiliki komposisi lengkap berdasarkan rekomendasi ahli gizi dari dinas terkait.
Misalnya saja seperti telur, sayuran, susu, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan keseimbangan gizi dan nutrisi bagi pertumbuhan balita berisiko stunting.
"Kami melihat bantuan pangan segar ini disambut sangat antusias oleh para penerima manfaat, selanjutnya kami menekankan bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi balita berisiko stunting secara tepat sasaran," kata dia.
Selain itu, Pemkot Tangerang memastikan pendistribusian bantuan pangan B2SA akan terus berlanjut dengan menyasar berbagai wilayah lainnya di Kota Tangerang secara berkala.
"Tidak hanya di sini, kami telah mengagendakan distribusi bantuan pangan segar ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dengan menyasar jangkauan masyarakat secara lebih luas," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Lebak terapkan delapan aksi konvergensi tangani stunting
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melaporkan bahwa pada tahun 2025 angka stunting di wilayah ini telah berhasil ditekan hingga mencapai 10,61 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan target nasional yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar 15 persen pada tahun 2025.
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan, sesuai mandat Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2025, target penurunan prevalensi stunting tahun ini adalah 15 persen.
"Sedangkan Kota Tangerang saat ini di angka 10,61 persen, yang artinya sudah di bawah target nasional. Namun, ini akan kembali diperkuat untuk dilakukan penurunan yang lebih maksimal lagi," katanya.
Baca juga: Masyarakat Tangerang diajak jadi orang tua asuh anak berisiko stunting