Serang, Banten (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten memastikan stok bahan pangan dalam kondisi aman dan inflasi tetap terjaga menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
"Saat ini, kondisi inflasi di Banten masih stabil. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai sektor, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan untuk memastikan harga tetap stabil dan pasokan cukup," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten Nana Supiana dalam keterangannya di Serang, Banten, Selasa.
Nana mengatakan pihaknya melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten secara aktif terus memantau 23 komoditas strategis, termasuk beras premium dan medium, minyak, tepung, serta gula pasir.
Sebab, tren peningkatan permintaan terhadap komoditas pangan itu biasanya terjadi ketika menjelang, pada saat Ramadhan, dan menjelang Lebaran.
Baca juga: Pemprov Banten dukung syiar Ramadhan Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang
Nana mengatakan wilayah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Tangerang Selatan mengalami fluktuasi harga pada komoditas tertentu seperti cabai rawit, bawang merah, dan telur.
"Sesuai arahan Pak Gubernur, Pak Wagub, kita terus memastikan pengendalian dengan empat formulasi yakni ketersediaan stok, keterjangkauan harga, kemudian kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif," kata dia
Maka dari itu, Nana mengatakan sinergisitas seluruh stakeholder harus terjalin dengan baik. Tidak hanya pihak yang terlibat dalam TPID tapi semua unsur seperti pengusaha.
"Sehingga, tim ini bisa mengidentifikasi potensi kenaikan harga di pasaran," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tangerang sesuaikan jam kerja ASN saat Ramadhan
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyatakan ketersediaan komoditas beras di Banten relatif aman.
Ia memastikan Perum Bulog memiliki kewajiban menyerap 36.000 ton beras hingga April, sementara produksi beras di Banten diperkirakan mencapai 520.000 ton.
"Angka 36.000 ton itu sangat kecil dibandingkan produksi yang ada. Bulog harus optimis dan segera menyerap gabah petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan," ujar Agus.
Namun, Agus menyoroti potensi kenaikan harga telur ayam akibat meningkatnya permintaan di berbagai sektor, termasuk industri makanan dan usaha kecil.
"Daging ayam relatif aman, tetapi telur harus diantisipasi karena konsumsi tinggi menjelang Ramadhan. Selain itu, distribusi telur dan daging ayam dari Banten ke luar daerah juga menjadi tantangan tersendiri," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Tangerang fasilitasi UMKM untuk semarakkan Ramadhan 1446