Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tetap memprioritaskan penanganan prevalensi stunting atau tumbuh kembang anak untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045.
"Kami memiliki komitmen untuk terbebas dari kasus baru stunting atau nol stunting," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah di Lebak, Rabu.
Penanganan kasus stunting itu menjadi prioritas nasional, katanya sehingga pemerintah daerah wajib melaksanakan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah daerah dan berbagai elemen di antaranya pemangku kepentingan, organisasi perangkat daerah (OPD), mitra, dan tanggung jawab sosial dari pihak swasta serta masyarakat berkolaborasi melakukan intervensi terhadap keluarga anak stunting, ibu hamil, ibu bersalin, remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur.
Baca juga: Pemkab Lebak kolaborasi tekan stunting dan kemiskinan ekstrem
Selain itu juga penanganan stunting bagi anak usia di atas dua tahun dilakukan melalui pemberian makanan tambahan guna meningkatkan status gizi mereka.
Untuk terbebas kasus baru stunting itu dilakukan mulai sejak remaja dengan pemberian tablet tambah darah bagi calon pengantin. Selanjutnya pemeriksaan ibu hamil di puskesmas dan klinik.
Begitu juga bagi pasangan usia subur harus mendapatkan pelayanan reproduksi agar benar-benar menjalani persalinan dengan layak.
"Kami berharap melalui kolaborasi bisa terwujud zero new stunting sehingga dapat melahirkan generasi unggul dan siap bersaing di era globalisasi," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan hasil intervensi serentak pada November 2024 terhadap sebanyak 109.498 balita, terealisasi sekitar 4,07 persen atau 4.452 balita teridentifikasi stunting, sedangkan akhir tahun 2023 sekitar 4,8 persen.
Data stunting 4,07 persen pada 2024 di daerah itu menurun dibandingkan 2023, dan kini sudah dimasukkan ke aplikasi elektronik-pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM).
Baca juga: Pemprov Banten giatkan penanganan 35.000 balita stunting dan TBC
Pengendalian inflasi
Selain penanganan stunting, kata dia, pihaknya mengendalikan inflasi pada awal Januari 2025 di Kabupaten Lebak menurun 2,10 persen atau di bawah nasional sebesar 2,84 persen dan Provinsi Banten 2,86 persen.
Untuk menurunkan inflasi dengan menggelar operasi pasar murah dan kerja sama dengan Bulog untuk menstabilkan harga bahan pokok.
Sedangkan , penanganan 0 persen kemiskinan ekstrem melalui tiga strategi utama, yaitu pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan masyarakat serta pengurangan kantong-kantong kemiskinan.
Program untuk menurunkan kemiskinan ekstrem, antara lain dengan pemberian bantuan sosial bagi penyandang disabilitas dan masyarakat miskin, pelatihan keterampilan bagi masyarakat miskin, pemberian sarana dan prasarana usaha produktif.
"Untuk menurunkan angka stunting, inflasi, dan kemiskinan ekstrem dengan kerja keras dan berkolaborasi, juga komitmen yang kuat dari semua pihak menjadi kunci utama," kata Tuti.
Baca juga: Yarsi salurkan makanan tambahan ke seratus keluarga berisiko stunting