Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak meminta petani mewaspadai hama wereng batang coklat (WBC) guna menyelamatkan tanaman padi sehingga dapat menghasilkan pangan.
"Kita berkolaborasi dengan Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT) Kementan dan UPTD BPTPHP Provinsi Banten untuk mengendalikan hama WBC," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Petani Kabupaten Lebak hingga kini terus melakukan Luas Tambah Tanam (LTT) guna menggenjot produksi pangan sesuai instruksi Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Untuk pencegahan hama WBC, pihaknya terus menggalakkan gerakan pengendalian dan bantuan pestisida khususnya pestisida nabati.
Baca juga: Peternak jangkrik di Lebak kewalahan layani permintaan.
Baca juga: Peternak jangkrik di Lebak kewalahan layani permintaan.
Selain itu juga Distan Lebak berkolaborasi dengan Balai BBPOPT Kementan dan UPTD BPTPHP Provinsi Banten melakukan upaya pencegahan dini hama WBC.
Selama ini, penyebaran hama WBC menakutkan bagi petani, karena bisa menurunkan produksi pangan hingga gagal panen.
Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian WBC, pendampingan dan penyuluhan untuk memberikan edukasi kepada petani agar mewaspadai penyebaran hama WBC.
Populasi hama WBC bisa berkembang karena curah hujan tinggi yang mengakibatkan suhu lembab dan diperkirakan musim hujan pada September - Desember mendatang.
Baca juga: Dukung pendidikan sembilan tahun, Pemkab Lebak bangun 30 unit SMPN
Baca juga: Dukung pendidikan sembilan tahun, Pemkab Lebak bangun 30 unit SMPN
Selain itu, juga pihaknya mengoptimalkan pompa untuk pengairan dan mengajukan bantuan pestisida nabati ke provinsi dan pusat.
"Kami berharap serangan hama WBC bisa dikendalikan petani sehingga tidak menimbulkan gagal panen," kata lelaki lulusan Fakultas Pertanian UGM itu.
Menurut dia, pihaknya mewaspadai penyebaran hama WBC tersebut setelah dialami petani Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak.
Produksi pangan di daerah itu saat panen yang biasanya gabah basah 6 ton per hektare , namun kini menurun menjadi 4,5 ton per hektare akibat serangan hama WBC.
"Kami minta petani jika ditemukan serangan hama WBC maka segera koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat," katanya menjelaskan.
Baca juga: Cegah kecurangan, KIPP ajak relawan dan warga awasi Pilkada 2024
Baca juga: Cegah kecurangan, KIPP ajak relawan dan warga awasi Pilkada 2024