Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, memanen lebih awal padi mereka akibat serangan gerombolan monyet untuk mencegah gagal panen.
"Seharusnya, panen padi itu dua pekan ke depan, namun terpaksa lebih awal untuk menghindari serangan monyet," kata Awi (55) seorang petani di Blok Cingamil Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Kamis.
Serangan binatang tersebut terjadi menyusul kemarau panjang sehingga monyet-monyet liar dari kawasan hutan bambu menyerang lahan pertanian masyarakat, termasuk tanaman padi.
Petani di blok Cingamil dengan lahan seluas 15 hektar yang kini memasuki musim panen jenis padi cere palita dan baru ditanam selama enam bulan.
"Kami menanam padi ini pada bulan Mei 2023 lalu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Kemarau berkepanjangan, petani Badui tunda tanam padi huma
Baca juga: Kemarau berkepanjangan, petani Badui tunda tanam padi huma
Begitu juga petani lainnya di Desa Mekar Sari Sajira Kabupaten Lebak Mulyadi (60) yang mengaku memanen padi cere palita karena khawatir gagal panen akibat hama monyet.
"Biasanya, serangan monyet itu pada pagi atau sore hari dengan kondisi sudah tidak ada orang," kata Mulyadi.
Sementara itu, seorang petugas Desa Mekarsari Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Suhari mengatakan populasi monyet di tempatnya mencapai ribuan ekor. Monyet di wilayahnya dilarang ditembak maupun dibunuh.
"Kami mengimbau masyarakat tidak boleh membunuh monyet maupun lutung ekor hitam," katanya.
Baca juga: Komoditi kelapa jadi andalan ekonomi petani Lebak
Baca juga: Pemkab Lebak siaga karhutla
Baca juga: Komoditi kelapa jadi andalan ekonomi petani Lebak
Baca juga: Pemkab Lebak siaga karhutla