Komoditi kelapa di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini menjadi salah satu andalan ekonomi petani sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Hingga kini kami mengembangkan perkebunan kelapa sekitar 5.000 meter per segi, karena permintaan pasar cukup tinggi," kata Amin (55) seorang petani Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak, Senin.
Pendapatan petani cukup terbantu dari hasil produksi komoditi kelapa, sehingga mampu meningkatkan perekonomian karena dalam sebulan bisa menjual sekitar 2.000 butir dengan rata-rata 40 butir per pohon.
Saat ini, kata dia, harga kelapa dalam ditampung oleh pengepul di Rangkasbitung Rp3.000 per butir ."Saya kira pendapatan Rp6 juta itu sangat membantu ekonomi keluarga," kata Amin menambahkan.
Baca juga: Waduk Karian di Lebak tumbuhkan sektor pariwisata
Baca juga: Waduk Karian di Lebak tumbuhkan sektor pariwisata
Rohman (60) petani warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengaku memiliki perkebunan kelapa seluas satu hektare, dan bisa menjual ke penampung sebanyak 4.000 buah butir/bulan dengan pendapatan sekitar Rp7,5 juta/ bulan.
"Kami bisa menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi dari hasil penjualan! perkebunan kelapa dalam itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pemerintah daerah terus mendorong masyarakat mengembangkan perkebunan kelapa, selain hortikultura, palawija maupun padi.
Saat ini luasan perkebunan kelapa milik masyarakat sekitar 23.136 hektare dan di 28 kecamatan.
Tanaman kelapa hingga kini menjadi andalan ekonomi petani dan dapat menyejahterakan masyarakat juga bisa menekan angka kemiskinan. Bahkan, produksi komoditi kelapa di Kabupaten Lebak dipasok ke luar daerah, seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor.
"Kami minta petani terus memperluas budidaya kelapa dalam sebagai andalan petani untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga," katanya.
Baca juga: Bantuan air bersih itu sejenak mengademkan warga Lebak
Baca juga: Disbudpar optimistis budaya Badui dipadati wisman saat Piala Dunia
Baca juga: Bantuan air bersih itu sejenak mengademkan warga Lebak
Baca juga: Disbudpar optimistis budaya Badui dipadati wisman saat Piala Dunia