Lebak (ANTARA) -
Oleh karena itu ketika datang bantuan air bersih dari armada tangki, warga tidak bisa menyembunyikan semburat kegembiraan di wajah mereka.
Penyaluran air bersih itu memang melegakan masyarakat yang dilanda kekeringan sebagai dampak fenomena El Nino. Menghadapi krisis air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepolisian, TNI, Relawan Tagana, PMI, PDAM, BUMN, hingga perusahaan swasta terus mengoptimalkan penyaluran air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan.
Saat ini, masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak sudah 4 pekan terakhir dilanda krisis air bersih.
Warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih setelah sumur bawah tanah dan sumber mata air dilanda kekeringan akibat kemarau panjang tanpa diwarnai hujan.
Baca juga: Distribusi bantuan air bersih di Lebak tembus 21 kecamatan
Oleh karena itu, kedatangan armada tangki air bersih ke desa-desa, sesaat meredakan keresahan warga. Guyuran air dari selang-selang berhulu di tangki truk itu sejenak mengademkan warga.
"Kami lega setelah menerima bantuan air bersih dari BPBD," kata Junaedi (50), warga Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
Penyaluran air bersih itu mencukupi untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) selama 3 hari ke depan. Kampung dengan jumlah penduduk sekitar 600 jiwa itu sering dilanda krisis air bersih jika satu bulan saja tidak turun hujan. Ada kecemasan warga krisis air berlangsung lebih lama bila dalam waktu dekat tidak hujan.
Selama ini, untuk keperluan MCK, warga memanfaatkan sumur bawah tanah yang disedot melalui mesin pompa. Begitu pula untuk mencari sumber mata air lainnya.
Namun, saat ini sumur bawah tanah dan sumber mata air sudah tidak mengucurkan air akibat kemarau panjang.
Baca juga: Warga Lebak diminta waspadai diare akibat krisis air bersih