Bagi orang mampu, mereka bisa membeli air dari tukang ojek. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka harus mengeluarkan biaya ke angkutan tukang ojek sekitar Rp50 ribu/hari.
Para tukang ojek itu, dari pagi hingga sore, banyak yang mengambil air di Sungai Ciberang.
Namun, droping air bersih dari Pemerintah belakangan ini cukup meringankan beban pengeluaran ekonomi sejumlah warga.
Bagi Tohirin (55), warga Wanasalam, Kabupaten Lebak, bantuan air bersih dari BPBD, Kepolisian, dan Relawan Tagana bisa mengurangi biaya pembelian air.
Untuk mendapatkan air bersih itu, warga memang harus mengantre untuk dengan membawa ember dan tong. Namun, upaya ini sepadan dengan air bersih yang didapatnya.
Baca juga: Disbudpar optimistis budaya Badui dipadati wisman saat Piala Dunia
Petugas BPBD selalu mengingatkan warga agar tertib mengantre karena air dalam tangki cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa hari ke depan.
Saat ini, setiap pekan BPBD setempat memasok air bersih tiga kali sehingga warga dapat memenuhi kebutuhan vital tersebut.
Tanpa pasokan air bersih dari BPBD Lebak, masyarakat di kampung itu biasanya memanfaatkan air kolam yang kondisinya tidak layak untuk keperluan rumah tangga.
Oleh karena itu, droping air bersih dari BPBD sangat menolong. Sebagian warga ada yang membeli air mineral untuk minum sehari-hari.
"Dulu, jika terjadi krisis air bersih, ada yang mengonsumsi air tidak layak sehingga banyak warga terserang diare. Namun, saat ini tidak ditemukan warga terserang penyakit menular itu," kata Junaidi.
Ahmad (60), warga Cibuah Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengaku krisis air bersih di wilayahnya sudah berlangsung satu bulan karena tidak ada hujan dan sumber-sumber air juga mengering.
Selama ini, pemerintah daerah maupun lembaga lainnya, termasuk sukarelawan, peduli dengan membantu mendistribusikan air bersih.
Mereka setiap pekan mendistribusikan air bersih dengan menggunakan truk tangki hingga mencapai 27 ribu liter.
"Kebutuhan air bersih kami sekarang ini terpenuhi, termasuk untuk MCK. Bantuan air itu dari pemerintah daerah dan lembaga lainnya," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak tingkatkan kualitas batik demi tembus pasar internasional