Lebak (ANTARA) - Pelaku usaha penangkaran jangkrik di Kabupaten Lebak, Banten, tumbuh dan berkembang menggulirkan pendapatan ekonomi masyarakat, karena permintaan pasar cenderung meningkat.
"Kami sekarang menggeluti usaha penangkaran jangkrik dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp9 juta per bulan," kata Sunardi (50), warga Bojong Apus Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Minggu.
Usaha penangkaran jangkrik kini di kampungnya itu menjadi andalan ekonomi masyarakat setempat, sebab permintaan pedagang kios burung di wilayah Banten cukup tinggi.
Namun, para penangkar jangkrik tersebut dijual produksinya ke penampung.
Baca juga: Pedagang buah mangga musiman raup keuntungan jutaan rupiah
Produksi jangkrik itu untuk kebutuhan pakan burung berkicau, bahan pencampur umpan untuk mancing ikan dan pakan ikan arwana.
"Kami bersama warga di sini menjual jangkrik ke penampung dengan harga Rp30 ribu per kg dan produksi 300 kilogram, sehingga menghasilkan uang Rp9 juta per bulan," katanya lagi.
Begitu juga penangkaran jangkrik lainya, Budiman (55), warga Kalanganyar Kabupaten, Lebak mengaku bahwa dirinya sudah lima tahun terakhir menghasilkan produksi jangkrik rata-rata 300 kilogram akibat keterbatasan modal.
Saat ini, harga jangkrik relatif stabil hingga di tingkat pengepul atau penampung Rp30 ribu per kg.
"Jika produksi jangkrik 300 kilogram itu dengan harga Rp30 ribu per kg, maka menghasilkan pendapatan Rp9 juta per bulan," katanya pula.
Baca juga: Perajin kerupuk di Lebak mampu tumbuhkan ekonomi masyarakat
Menurut dia, penangkar jangkrik di wilayahnya itu beragam profesi mulai pedagang, buruh bangunan, petani, pengemudi angkutan hingga pegawai aparatur sipil negara.
Namun, mereka kini banyak warga menggeluti usaha penangkaran jangkrik menjadi sampingan.
"Kami sehari-hari pedagang makanan keliling dan sore hari menggeluti usaha penangkaran," katanya.
Amin (45) mengatakan dirinya menggeluti peternak jangkrik itu, karena pendapatan usaha pengemudi angkutan tampak lesu juga terkadang pulang tidak membawa uang.
Untuk itu, dirinya merintis usaha ternak jangkrik dengan membuat sebanyak empat kotak bok dan menghasilkan produksi 300-400 kilogram per bulan.
Baca juga: Disperindag Lebak targetkan relokasi PKL Rangkasbitung pada Mei
Dari hasil penangkaran jangkrik itu dijual ke pengepul Rp30 ribu/kg, sehingga dikalkulasikan bisa menghasilkan pendapatan berkisar antara Rp10-12 juta per bulan.
"Kami sekarang fokus usaha penangkaran jangkrik karena dapat membantu ekonomi keluarga," katanya.
Ketua Kelompok Usaha Penangkaran Jangkrik Kabupaten Lebak Yana mengatakan saat ini usaha penangkaran jangkrik di daerah ini tumbuh dan berkembang, karena permintaan pasar cukup tinggi, bahkan memasok ke wilayah Serang dan Tangerang.
Para peternak jangkrik itu sekitar ratusan anggota tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, dan Kalanganyar.
"Kami minta penangkar terus meningkatkan produksi,sehingga bisa memenuhi permintaan pasar," katanya pula.
Baca juga: Pemkab Lebak menjamin kesehatan hewan ternak untuk kurban