Lebak (ANTARA) - Sejumlah perajin kerupuk di Kabupaten Lebak, Banten mampu menumbuhkan pendapatan ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja lokal di daerah itu.
"Kami sudah 18 tahun memproduksi usaha ini dapat menyumbangkan ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja," kata Dedi, seorang perajin kerupuk di Kecamatan Maja Kabupaten Lebak, Sabtu.
Produksi kerupuknya dijual ke wilayah Kabupaten Lebak dan juga perbatasan Kabupaten Bogor, seperti Tenjo, Parungpanjang, dan Jasinga.
Saat ini, pihaknya merekrut tenaga pemasaran hingga 15 orang dan pekerja produksi kerupuk 10 orang.
Sedangkan, produksi kerupuk menghabiskan bahan baku terigu sekitar 500 kilogram dengan omzet Rp24 juta per hari.
Baca juga: Disperindag Lebak targetkan relokasi PKL Rangkasbitung pada Mei
Sebagian besar tenaga pemasaran dan pekerja itu adalah masyarakat setempat.
"Kami hingga kini usaha produksi kerupuk bertahan, meski pernah mengalami omzet menurun akibat dampak Covid-19 itu," kata Dedi lelaki berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Perajin kerupuk lainnya, Upah (60) mengaku dirinya kini menyerap tenaga kerja sekitar 55 orang terdiri tenaga pemasaran dan pekerja produksi sehingga dapat menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Produksi kerupuk itu dipasok ke sejumlah wilayah di Banten,termasuk Tangerang, Serpong, Cisauk dan Tigaraksa.
"Kami memproduksi kerupuk hingga menghabiskan terigu 1 ton dan pendapatan Rp50 juta per hari," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak menjamin kesehatan hewan ternak untuk kurban
Menurut dia, dirinya sebagai generasi kedua usaha peninggalan dari orang tua dari Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang merintis produksi kerupuk sejak Indonesia merdeka hingga kini masih bertahan menggulirkan ekonomi masyarakat.
Produksi kerupuk yang berlokasi di Pasir Sukarakyat Rangkasbitung kemungkinan tertua di Kabupaten Lebak.
Perajin kerupuk di sini mencapai puluhan unit usaha dan menyerap ratusan tenaga kerja lokal dan mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
"Kami sendiri sudah 30 tahun mengelola usaha pabrik kerupuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Upah sambil menyatakan ia hanya lulusan STM itu.
Baca juga: Distan Lebak minta petani kembangkan sayuran dataran rendah
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Juli Zakiah mengatakan selama ini perajin kerupuk tumbuh dan berkembang sehingga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat juga mampu mengatasi kemiskinan serta pengangguran.
Kebanyakan perajin kerupuk itu dari sejumlah daerah di Jawa Barat dan hampir di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak terdapat produksi kerupuk.
Saat ini, kata dia, jumlah pelaku UMKM, termasuk perajin kerupuk mencapai 135 ribu unit usaha dengan perguliran uang hingga miliaran rupiah per bulan.
"Kami terus melakukan pembinaan terhadap perajin kerupuk agar bisa bersaing dengan produk pabrikan, karena menyumbangkan ekonomi masyarakat dan lapangan pekerjaan," katanya.
Baca juga: Cegah PMI ilegal, Disnaker Lebak optimalkan sosialisasi