Tangerang (ANTARA) - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memprediksi pergerakan jumlah penumpang penerbangan periode mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi tembus 10,8 juta orang.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi di Tangerang, Kamis menyampaikan bahwa masa angkutan Lebaran tahun ini penumpang pesawat secara kumulatif di 37 bandara AP Indonesia diproyeksikan mencapai 10,8 juta orang atau meningkat 9,3 persen dibandingkan dengan realisasi pada masa angkutan yang sama di tahun sebelumnya.
"Ini juga kali pertama pasca-pandemi jumlah penumpang angkutan lebaran melebihi sekitar 8 persen dari jumlah penumpang angkutan lebaran 2019 saat sebelum ada pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Mudik Lebaran, InJourney aktifkan posko terpadu mudik Lebaran
Menurutnya, peningkatan jumlah penumpang pesawat saat angkutan Lebaran sejalan dengan program pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat.
Dimana, InJourney Airports mendukung dan memberikan kontribusi signifikan dalam program ini dengan menurunkan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat (PJP2U) dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) masing-masing sebesar 50 persen selama 24 Maret - 7 April 2025.
"Oleh karenanya, InJourney fokus pada aspek pelayanan, keselamatan, keamanan dan penyediaan terhadap seluruh regulasi untuk dapat memberikan pengalaman perjalanan yang mulus dan pengalaman pelanggan terbaik bagi para pemudik," ujarnya.
Baca juga: InJourney sebut pengoprasian Terminal 1B Soetta jaga keseimbangan trafik
Sebagai komitmen dalam kesuksesan pencapaian target 10,8 juta penumpang, maka sejumlah persiapan dilakukan oleh pihaknya seperti membuka Posko Angkutan Udara Lebaran 2025 di 37 bandara saat periode angkutan lebaran yakni mulai 21 Maret hingga 11 April 2025.
"Di tengah ketinggian lalu lintas penerbangan dan pergerakan penumpang angkutan lebaran, posko menjadi wadah seluruh pemangku kepentingan bandara untuk berkoordinasi lebih intensif. Posko antara lain bertugas memantau lalu lintas penerbangan dan pergerakan penumpang secara real time . Data dan laporan dari posko kemudian menjadi dasar pengambilan keputusan secara cepat oleh para pemangku kepentingan , guna memastikan kelancaran operasional, pelayanan dan keamanan pemudik," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Operasi InJourney Airports Wendo Asrul Rose menambahkan pada angkutan lebaran tahun ini pergerakan pesawat di 37 bandara diprediksi menyentuh 81.401 penerbangan atau naik sekitar 5 persen.
"Rencana operasi telah disiapkan di seluruh bandara untuk memastikan kelancaran operasional bandara. Total jumlah personel yang disiagakan di 37 bandara mencapai 17.175 personel di bidang pelayanan dan operasional. Seluruh bandara juga disiagakan untuk beroperasi 24 jam dengan menyesuaikan permintaan dari maskapai penerbangan," tuturnya.
Baca juga: 7.500 personel di Bandara Soetta siaga layani angkutan Lebaran
Lebih lanjut, Wendo menuturkan, bahwa rencana operasi juga mencakup penyesuaian dan optimalisasi slot time di bandara (ketersediaan waktu take off dan landing pesawat), jam operasi bandara dan manajemen extra flight (penerbangan tambahan).
"Berdasarkan data yang dihimpun di seluruh Bandar Udara, per 18 Maret telah terdapat izin extra flight sebanyak 2284 penerbangan di bandara-bandara InJourney Airports selama periode angkutan lebaran. Data ini masih akan terus bergerak," ungkapnya.
Seluruh bandara InJourney Airports pada tahun ini melayani pemudik dengan fasilitas lebih baik, termasuk dua bandara tersibuk di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Kedua bandara itu menjadi program percontohan transformasi berbasis tiga pilar yaitu transformasi infrastruktur yang fokus pada pengalaman pelanggan ( Premises ), operasional kebandarudaraan berbasis ekosistem ( Proses ) dan pelayanan berkelas dunia oleh personel ( People ). Pilar ketiga itu didukung teknologi sebagai Enabler .
Sedangkan untuk angkutan lebaran tahun ini, jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta pada diprediksi mencapai 3,5 juta penumpang dengan 24 ribu pergerakan pesawat.
Baca juga: Jumlah penumpang periode Lebaran 2025 di Soetta diprediksi capai 3,6 juta
Dalam upaya menjamin kelancaran angkutan lebaran di Bandara Soekarno-Hatta, InJourney Airports melakukan optimalisasi kapasitas penumpang di Terminal 1, 2 dan 3 melalui program rebalancing dan realokasi , termasuk operasional transportasi Super Air Jet ke Terminal 2E, lalu penerbangan domestik Citilink ke Terminal 1B dan internasional ke Terminal 2F, serta peningkatan pelayanan umrah di Terminal 2F.
Sementara itu, jumlah penumpang pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai diperkirakan sebanyak 1,4 juta penumpang dengan sekitar 8.700 pergerakan pesawat.
Di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah dilakukan sejumlah peningkatan fasilitas untuk mengoptimalkan kapasitas bandara melalui perluasan dan penambahan akses di area darat dengan mendesain ulang akses jalur kendaraan, lalu perluasan akses keluar-masuk bandara, pembuatan shelter area penjemputan penumpang, penataan lanskap dan pembuatan taman air, serta pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Baca juga: Bandara Soetta perkuat mitigasi cuaca ekstrem saat mudik Lebaran 2025