Serang (ANTARA) - Isu adanya dugaan setoran dalam kasus penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) angkat bicara dan menyatakan bahwa hal tersebut harus disertai bukti agar tidak menjadi fitnah terhadap korban yang telah gugur dalam menjalankan tugas.
Mengingat kasus penembakan tiga anggota polisi tersebut mulai bergeser ke arah yang tidak relevan. Awalnya, pokok perkaranya adalah kasus pembunuhan, namun belakangan muncul dugaan bahwa kejadian itu berkaitan dengan praktik setoran.
Dugaan tersebut mengemuka setelah Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengisyaratkan kemungkinan adanya permintaan setoran dari pihak kepolisian terhadap oknum TNI pemilik area judi sabung anyam sehingga berujung pada penembakan.
"Harus paham bahwa korban sudah meninggal semuanya, jadi harus dibuktikan soal dugaan menerima setoran itu sehingga tidak menimbulkan fitnah terhadap orang yang sudah meninggal,” kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan dalam keterangan resmi yang diterima media, Jumat (21/3).
Baca juga: Tiga polisi di Lampung gugur saat gerebek judi sabung ayam
Menurutnya, kejelasan informasi menjadi hal yang krusial dalam situasi saat ini. Ditreskrimum Polda Lampung juga diminta mengikuti perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh Pomdam guna memastikan adanya keseimbangan informasi.
Tanpa kehadiran Polri dalam mengawal kasus tersebut, ada potensi munculnya narasi yang berat sebelah dan dapat menyesatkan opini publik. Bahkan akibat narasi yang belum dipastikan kebenarannya itu, akhirnya muncul opini liar di tengah masyarakat.
“Jadi kita minta ke Polda Lampung untuk mengecek kebenarannya atau memberikan klarifikasi faktanya demikian atau tidak karena korban ini sudah meninggal jangan sampai informasinya menyesatkan,” ujar Edi.
Tiga anggota Polisi meregang nyawa ditembak oknum TNI saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore. Ketiga korban itu adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, bersama dua anggotanya, Bripka Petrus dan Bripda Ghalib.
Baca juga: Polisi yang gugur saat gerebek sabung ayam dinaikkan pangkatnya