Tangerang (ANTARA) - Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Eka Hospital BSD dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan mengatakan pasien yang telah didiagnosis mengalami penyempitan pembuluh darah signifikan, disarankan untuk mempertimbangkan operasi bypass jantung (CABG).
"Sebab, pemasangan ring jantung mungkin tidak cukup untuk mengoptimalkan kembali aliran darah menuju jantung," kata dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan di Tangerang Kamis.
Ia menjelaskan operasi bypass jantung dilakukan dengan membuat aliran darah baru menuju jantung di sekitar pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat.
Baca juga: Deg-degan ketika istirahat hingga nyeri dada termasuk gejala aritmia
Menurut penelitian, tingkat keberhasilan operasi bypass jantung cukup tinggi yakni sekitar 95 - 98 persen pada pasien yang masih dalam keadaan yang cukup baik.
"Karena ini jenis operasi jantung terbuka dan termasuk operasi besar, tentu banyak pasien yang merasa khawatir akan tingkat keberhasilannya. Tetapi hasil penelitian keberhasilannya cukup tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan ada perbedaan antara operasi bypass jantung dengan pemasangan ring (stent). Operasi bypass jantung adalah prosedur pengobatan jantung koroner dengan metode operasi jantung terbuka.
Artinya, rongga dada pasien akan dibuka, pembuluh darah akan diambil dari tempat lain di tubuh kemudian ditempatkan di jantung sehingga dokter bisa membuat saluran baru agar darah kaya akan oksigen bisa mengalir ke jantung.
Baca juga: Catat, tablet hormon untuk menopause dapat pengaruhi kesehatan jantung
Sementara pemasangan ring (stent) jantung dilakukan menggunakan kateter. Dokter dapat mengakses pembuluh darah yang mau dipasang ring menggunakan kateter yang dimasukkan dari pembuluh darah di selangkangan, lengan, ataupun leher dan diarahkan menuju jantung.
Ia menambahkan ada beberapa faktor seseorang harus melakukan operasi bypass jantung yakni Left Main Disease yang lebih dari 50 persen. Penyumbatan lebih dari 70 persen pada tiga arteri koroner dengan atau tanpa penyumbatan pada LAD bagian proximal. Sumbatan bermakna pada LAD ditambah satu major artery.
Satu atau lebih penyumbatan yang lebih dari 70 persen pada pasien dengan gejala angina setelah pengobatan maksimal. Penyumbatan pada satu arteri koroner yang lebih dari 70 persen pada pasien yang pernah mengalami henti jantung mendadak yang dikarenakan ventricular tachycardia akibat kondisi iskemik.
"Pembuluh darah yang menyempit akibat penyakit jantung koroner bisa membuat aliran darah menuju otot jantung jadi terhambat. Pada kasus tertentu, pemasangan ring jantung sudah cukup tetapi pada kondisi lain harus juga memilih operasi bypass jantung (CABG) untuk mengembalikan aliran darah menuju otot jantung," ujarnya.
Baca juga: Catat, obat penurun berat badan bisa bantu kurangi risiko serangan jantung