Lebak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat ada 1.030 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada periode Januari hingga November 2025, dengan dua pasien DBD meninggal.
Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Lebak Rohmat di Lebak, Kamis, meminta masyarakat waspada penyebaran DBD seiring curah hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir ini, yang memicu genangan air tempat kembang biak nyamuk Aedes aegypti.
Untuk itu, kata dia, masyarakat diminta mengaktifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan mengubur, menimbun, dan menutup (3M) barang bekas serta pemberian Abate di bak mandi.
Baca juga: DBD di Lebak tembus 857 kasus, dua orang dilaporkan meninggal
Selain itu masyarakat diimbau mengoptimalkan kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Kami minta masyarakat berperan aktif untuk melakukan PSN plus 3M dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mematikan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti itu," kata Rohmat.
Menurut dia, penderita DBD tersebut tersebar di 43 puskesmas dan hanya Puskesmas Cirinten yang nol kasus. Kasus DBD, kata dia, tersebar di Puskesmas Rangkasbitung sebanyak 125 orang, Puskesmas Malingping 99 orang, Puskesmas Maja 60 orang, dan Puskesmas Kalanganyar 56 orang.
Kepala Puskesmas Rangkasbitung Yayang Citra Gumilar mengatakan pihaknya terus melakukan kegiatan sosialisasi untuk memberikan edukasi dan pencegahan penyebaran penyakit menular akibat gigitan nyamuk, terlebih curah hujan meningkat.
"Kami mengimbau masyarakat agar melakukan kebersihan lingkungan dengan PSN dan gerakan 3 M untuk pencegahan DBD," katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Serang tangani warga diduga terjangkit Chikungunya.
