Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada 2026 menuntaskan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan di daerah itu.
Plt Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak Widy Ferdian di Lebak, Jumat, mengatakan pemerintah daerah komitmen untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025.
Berdasarkan data (Bapperida) Lebak 2024, lanjut dia, warga miskin ekstrem di daerah itu tercatat sebanyak 5.698 kepala keluarga atau 30.115 jiwa.
Dengan demikian, Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya tahun depan memfokuskan penuntasan hingga penghapusan kemiskinan ekstrem melalui pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan.
Baca juga: Pemkab Lebak kendalikan kemiskinan ekstrem melalui tiga pilar
Pembangunan infrastruktur itu di antaranya perbaikan dan peningkatan jalan kabupaten, termasuk jalan poros desa.
Selain itu, juga perbaikan sarana prasarana sanitasi dan air bersih juga pembangunan sarana prasarana pendidikan serta kesehatan.
Dimana sektor pendidikan dan kesehatan sangat vital untuk membangun sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Disamping itu juga pemerintah daerah berkolaborasi dengan pemerintah pusat dengan mendistribusikan bantuan sosial (bansos ) Ruhay (rukun, unggul, hegar, aman, dan yakin) bagi penyandang disabilitas berupa pangan serta perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).
Baca juga: MUI Lebak sebut Ponpes berperan penting atasi kemiskinan
Begitu pula Program Keluarga Harapan (PKH), Sekolah Rakyat, Program Indonesia Pintar (PIP), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI-BPJS) Kesehatan, dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sedangkan, untuk usaha ekonomi produktif bagi fakir miskin dan penyandang disabililitas dengan pelatihan tenaga kerja.
"Semua program infrastruktur dan sosial guna peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat dan kedepannya bisa menghapus kemiskinan ekstrem," kata Widy.
Widy mengatakan, untuk ketahanan pangan masyarakat petani di antaranya perbaikan irigasi tersier, dan pembangunan jalan usaha tani.
Selain itu juga bantuan sarana prasarana peralatan pertanian juga sarana prasarana produksi (saprodi), termasuk operasional rice milling unit (RMU).
Baca juga: Pemkab Lebak percepat entaskan kemiskinan lewat berbagai program
Selama ini, produksi beras Kabupaten Lebak sejak periode Januari hingga awal Desember 2025 surplus berdasarkan laporan Dinas Pertanian setempat.
"Kami mengalokasikan penuntasan kemiskinan itu sekitar Rp139 miliar," katanya.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak, Suhendro mengatakan pemerintah daerah pada 2025 telah membangun sarana air bersih di 16 desa dengan total anggaran sebesar Rp10 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Program ini diprioritaskan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mengurangi risiko penyakit akibat minimnya akses air bersih.
"Kami membangun sarana air bersih ini guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena banyak warga yang masih kesulitan mendapatkan air bersih," kata Suhendro .
Baca juga: Sekolah Rakyat, pengentasan kemiskinan melalui pendidikan
