Serang (ANTARA) - Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Rasio Ridho Sani memastikan seluruh lokasi terpapar Cesium-137 di Desa Barengkok, Cikande, Kabupaten Serang, dinyatakan aman setelah proses dekontaminasi.
Namun tersisa satu rumah yang masih dalam pendalaman karena ditemukan kembali jejak kontaminasi.
Rasio saat dihubungi di Kota Serang, Kamis, menjelaskan bahwa KLH telah menyelesaikan mitigasi dan dekontaminasi di 22 industri atau pabrik serta 12 titik lokasi terdampak.
“Jadi semua lokasi yang terdekontaminasi oleh Cesium-137 itu, baik yang berada di luar pabrik maupun di dalam pabrik, kan sudah selesai kita lakukan dekontaminasi dan sudah dinyatakan aman. Kecuali ada satu rumah di Desa Barengkok, yang kami sebut lokasi F2,” ujarnya.
Baca juga: Polres Serang tangkap pencuri limbah radioaktif Cesium-137
Ia menyebutkan bahwa rumah yang dikenal sebagai “rumah biru” itu masih menunjukkan adanya kontaminasi Cesium, sehingga KLH bersama BRIN dan Bapeten dan tim teknis terus melakukan pemeriksaan lanjutan.
“Kita sedang mendalami itu, ya. Jadi kami bekerja sangat intensif untuk memastikan sumber radiasi yang ada di rumah itu,” tambahnya.
Rasio memastikan masyarakat yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. “Sebenarnya masyarakat yang tadinya sudah di lokasi, sudah kembali lagi ke rumah mereka,” katanya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa pada lokasi lain, termasuk area F dan F2, dekontaminasi telah tuntas. Pengukuran terbaru menunjukkan paparan radiasi telah turun drastis.
“Temuan di awal itu kan 2.000 mikrosievert. Tadi pengukuran kami di lokasi tersebut sekitar 0,03 sampai 0,04 mikrosievert. Jadi sangat-sangat aman,” ujarnya.
Baca juga: Komisi VII DPR dorong penguatan deteksi radiasi pascacemaran Cs-137
Terkait penanganan material terkontaminasi, Rasio menegaskan seluruh limbah, baik scrap maupun tanah, telah ditempatkan di fasilitas sementara milik PT PMT.
“Material dekontaminasi itu sementara kita tempatkan di PT PMT. Saat ini BRIN sedang mengkaji lokasi untuk menempatkan interim storage permanen,” jelasnya.
Jumlah akhir limbah masih menunggu pengecekan ulang sekitar lebih dari 1.100 ton. KLH menunggu langkah hukum kepolisian soal dugaan pencurian 200 kg material.
Menanggapi dugaan pencurian 200 kilogram material radioaktif, Rasio menegaskan bahwa KLH tidak bisa mengomentari sebelum ada hasil penyelidikan resmi.
Saat ditanya terkait pengawasan gudang PT PMT yang menjadi lokasi penyimpanan sementara, Rasio menegaskan bahwa area tersebut sedang dalam penyidikan kepolisian.
“PT PMT ini kan sedang dilakukan proses penyidikan oleh Bareskrim. Lokasi itu kan memang lokasi yang disidik. Tapi kami gunakan untuk tempat penyimpanan sementara,” katanya. KLH menargetkan dekontaminasi pada rumah di wilayah F2 rampung dalam waktu dekat agar seluruh kawasan kembali sepenuhnya aman.
Baca juga: 1.250 warga Cikande terdampak radioaktif ikuti pemeriksaan kesehatan
