Tangerang Selatan (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten akan mengevaluasi dan memperketat sistem pengawasan siswa di sekolah sebagai upaya mencegah terjadinya kasus perundungan (bullying).
"Kalau pengawasan kan kita tetap berjalan, kegiatan-kegiatan yang sifatnya preventif sudah berjalan," kata Kepala Dindikbud Tangsel Deden Deni di Tangerang, Selasa.
Ia menyampaikan upaya pengawasan dan evaluasi sistem pengawasan terhadap anak di lingkup sekolah ini dilakukan sebagai bentuk preventif pemerintah dalam menangani masalah perundungan.
Selain itu, upaya tersebut juga menjadi salah satu respons cepat pihaknya dalam menanggapi perkara dugaan (bullying)yang terjadi di SMPN 19 Kota Tangsel. "Dari awal sudah kita tangani, kita dampingi. Ini kejadiannya tanggal 20 Oktober lalu, sudah kami mediasi masing-masing orang tua," tuturnya.
Baca juga: KPAI desak pemerintah respon cepat kasus perundungan di sekolah
Dalam kasus tersebut, Deden mengaku belum mengetahui secara detail bagaimana dugaan aksi bullying) yang dilakukan di lingkup sekolahnya tersebut.
Dindikbud Tangsel fokus menangani korban yang masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang dialaminya.
"Kepala sekolah sama pak Kabid sudah berkunjung ke rumah orang tuanya. Untuk menanyakan dan memastikan kondisinya seperti apa si anak tersebut," kata dia.
Baca juga: Kasus perundungan di SMPN 19 Tangsel didorong diproses hukum
Sebelumnya, salah satu siswa SMP Negeri Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13) diduga menjadi korban bullying) oleh temannya di lingkup sekolah. Akibat tindakan itu, kondisi tubuh korban kini mengalami penurunan hingga lemas tak bisa beraktivitas.
Kakak korban, Rizky mengatakan adiknya diduga mengalami bullying beberapa kali sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Puncak dugaan aksi bullying terjadi pada Senin (20/10), saat itu korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku.
"Sejak masa MPLS, yang paling parah kemarin, 20 Oktober, yang dipukul kepalanya pakai kursi," katanya.
Saat pihak keluarga melakukan pendalaman, ternyata korban mengaku sudah sering menerima bullying) mulai dari aksi pemukulan hingga ditendang.
Rizki menyebut adiknya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kota Tangsel. Karena kondisinya semakin parah, adiknya dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Baca juga: KPAI minta polisi usut tuntas kematian siswa di Tangerang
Cegah perundungan, Dindikbud Tangsel perkuat pengawasan sekolah
Selasa, 11 November 2025 14:22 WIB
Kepala Dindikbud Tangsel Deden Deni ANTARA/Azmi Samsul M
