Tangerang (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memberikan peluang untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengikuti pameran nasional dan internasional hingga masuk ke dalam ritel modern bagi yang mengikuti seluruh sesi kelas online menyambut Hari Ritel Nasional (HRN).
Wakil Ketua Panitia Hari Ritel Nasional (HRN) dari Aprindo yakni Viendra Primadia di Tangerang, Banten, Jumat mengatakan sejumlah pameran yang disediakan bagi pelaku UMKM adalah Asia Fashion Show di Malaysia tanggal 25 - 27 September 2025, Pameran Pangan Nasional bulan Oktober 2025 hingga Showcase Session di puncak HRN di Jakarta tanggal 11 November 2025.
UMKM yang terpilih adalah mereka yang telah melalui proses kurasi berdasarkan kesiapan legal, kualitas produk, kapasitas produksi dan konsistensi mengikuti program pembinaan.
"Pastinya yang sudah lolos melewati kurasi yang cukup ketat dari akademisi/asosiasi dan pelaku ritel. Sebab Kita ingin UMKM lokal tampil bukan hanya di etalase daerah, tapi juga di panggung internasional. Aprindo siap menjadi jembatan masuk ke ritel modern,” katanya.
Baca juga: Aprindo buka peluang produk UMKM semakin banyak di gerai ritel
Sementara itu untuk kelas online UMKM berlangsung sebanyak tujuh sesi hingga bulan Oktober 2025. Adapun cara pendaftaran adalah dengan akses https://hariritelnasional.com/pendaftaran-kelas-online/ dan nantinya mendapatkan peluang mengikuti kurasi.
Pada kegiatan kelas perdana secara daring, tercatat ada 1.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Palu, Bogor, Bandung, Surabaya, Tangerang hingga kota-kota di Sumatera dan Kalimantan.
Sekjen Aprindo Wahyudi Hidayat menambahkan kelas ini dirancang sebagai pondasi awal dalam menyiapkan UMKM agar memiliki daya tahan, daya saing, dan kesiapan untuk menembus pasar nasional maupun ekspor
Tak hanya itu, Aprindo juga berkomitmen menjadikan UMKM sebagai bagian dari ekosistem ritel modern dan rantai pasok global. “Pengetahuan dan pembekalan adalah modal penting bagi pelaku UMKM. Dan ini akan dilakukan pembinaan dan pemberdayaan lanjutan sehingga pelaku UMKM bisa masuk ekosistem ritel modern,” ujarnya.
Baca juga: Aprindo gandeng Komdigi pantau transaksi belanja di "Holiday Sale 2025"
Ketua Bidang Education dan People Development Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) Mirawati Purnama menambahkan banyak UMKM hanya ikut tren, padahal kunci sukses ada pada pemahaman masalah konsumen yang jujur. "Bukan sekadar ikut-ikutan, tapi jadi solusi,” jelasnya.
Konsultan bisnis dan ahli ekspor produk lokal Irwan Santowijaya menekankan pentingnya legalitas dan regulasi, mulai dari izin usaha, izin edar hingga sertifikasi halal.
Menurutnya, kepatuhan terhadap standar produksi dan higienitas bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk keseriusan sebagai pengusaha. Lalu transformasi menuju pengusaha juga ditandai dari cara UMKM memenuhi aspek legal dan tata kelola yang sesuai standar.
“Kalau Anda sudah punya izin usaha, sertifikat halal, standar produksi yang bersih dan teruku ritu tanda Anda sudah melangkah dari pedagang menuju pengusaha. Karena pengusaha memikirkan kualitas dan keberlanjutan, bukan hanya jualan cepat,” katanya.
Baca juga: Plaza Banten catat kenaikan transaksi digital penjualan UMKM lokal
