Lebak (ANTARA) - Petani jagung manis di Kabupaten Lebak, Banten meraup keuntungan karena bisa langsung menjual ke konsumen saat malam perayaan pergantian tahun baru 2025.
"Kami panen jagung manis sebanyak tiga ton habis terjual menjelang malam pergantian tahun baru itu," kata Aminta (55) seorang petani di Kabupaten Lebak, Selasa.
Menurut dia, harga jagung manis dijual Rp7.000 per kilogram dan terjual tiga ton, sehingga menghasilkan pendapatan Rp21 juta.
Pendapatan sebesar itu tentu bisa meraup keuntungan sekitar Rp15 juta setelah dipotong biaya produksi Rp6 juta.
"Kami merasa senang bisa langsung menjual jagung manis tanpa melalui penampung atau tengkulak," katanya menjelaskan.
Baca juga: Tim anti drone Polresta Soetta amankan malam tahun baru
Begitu juga petani jagung lainnya Sarman (60) mengaku dirinya panen jagung seluas 5.000 meter persegi dengan produksi satu ton dan dijual Rp7.000 per kilogram sehingga menghasilkan pendapatan Rp7 juta.
"Kami bisa meraup keuntungan Rp5 juta setelah dipotong biaya produksi Rp2 juta," katanya.
Agung (35) seorang konsumen mengatakan dirinya membeli jagung manis sebanyak 100 kilogram dengan harga Rp700 ribu untuk membakar jagung di lingkungan perumahan untuk menghabiskan malam pergantian tahun baru 2025.
"Bakar jagung sudah menjadi tradisi bersama di lingkungan kami," katanya.
Sementara itu, pedagang jagung dan arang kayu dadakan nampak ramai di sejumlah ruas jalan di Rangkasbitung yang biasanya sepi dari pedagang kaki lima.
Seperti ruas jalan Siliwangi, Multatuli, Ir Djuanda, Sunankalijaga dan lainnya.
"Kami merasa terbantu dengan berjualan jagung manis pada pergantian tahun baru itu," kata Udin (45) seorang pedagang di Jalan Ir Djuanda Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Malam pergantian tahun, 1.341 personel PLN Banten amankan sistem kelistrikan