Tangerang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Banten memastikan tetap melakukan pemantauan dan pendampingan penggunaan 208 becak motor (bentor) di setiap kelurahan agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dirawat dengan baik.
Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi di Tangerang, Kamis, mengatakan pendampingan kepada petugas kebersihan di tingkat kelurahan tetap dilakukan meski saat ini pelimpahan kewenangan telah dilaksanakan.
"DLH akan terus memastikan dan memantau penggunaan bentor di setiap kelurahan dan memberikan pelatihan kepada petugas kebersihan," katanya.
Baca juga: Malam pergantian tahun di Kota Tangerang berlangsung menyenangkan
Ia berharap, program ini berjalan efektif, terutama dalam pengelolaan sampah di lingkungan, untuk memastikan sampah di setiap wilayah dapat teratasi.
“Pembagian bentor ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memastikan sampah dapat terangkut dengan lebih efektif, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau oleh kendaraan besar, seperti gang-gang sempit atau area padat penduduk,” ujar dia.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang telah menyerahkan bentor kepada 104 kelurahan, masing-masing dua unit.
Bentor tersebut dilengkapi dengan tempat sampah khusus dan desain yang memudahkan pengangkutan hingga tempat penampungan sementara (TPS).
Baca juga: Polres Tangerang ungkap kenaikan angka kriminalitas 894 kasus
Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan penyerahan bentor bagian dari program peningkatan layanan kebersihan yang dirancang untuk menjawab tantangan dalam pengangkutan sampah di area permukiman padat penduduk.
“Penyerahan bentor dan operatornya ini bertujuan sebagai upaya Pemkot Tangerang dalam mengelola sampah, kami akan mendelegasikan kecamatan dan kelurahan untuk mengedukasi warga dalam mengelola sampah yang baik,” kata dia dalam keterangannya.
Meskipun telah banyak kemajuan, katanya, pengelolaan sampah di Kota Tangerang masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal perubahan perilaku masyarakat. Banyak warga belum terbiasa memilah sampah atau membuang sampah pada tempatnya.
“Pengelolaan sampah tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Kita semua, mulai dari rumah tangga, komunitas, hingga dunia usaha, harus bergerak bersama. Dengan kolaborasi ini, kita bisa menjadikan Tangerang sebagai kota yang bersih dan ramah lingkungan,” katanya.
Baca juga: Pemkot Tangsel siagakan 105 petugas kebersihan di malam tahun baru
Pemerintah Kota Tangerang juga memperkuat pengelolaan di tempat pemrosesan akhir (TPA). Sampah yang terkumpul akan diolah menjadi refuse derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif.
“Kami sedang dan tengah mengupayakan beberapa alternatif pengelolaan sampah, seperti RDF dan pembangkit tenaga listrik. Dengan cara ini, beban TPA akan berkurang secara signifikan,” katanya.
Dengan langkah strategis ini, kata dia, pemkot optimistis mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
"Sekaligus mendorong target zero waste di masa mendatang," ujarnya.
Baca juga: Dishub awasi operasional angkutan barang selama perayaan tahun baru