Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, memastikan tidak ada babi yang mengidap demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) berdasarkan pemeriksaan di tujuh titik penampungan babi di kota ini.
"Untuk di Kota Tangerang karena tidak banyak yang mengonsumsi babi, jadi tidak ada peternakan babi melainkan hanya penampungan saja. Kami sudah melakukan pemeriksaan ke seluruh penampungan dan semua kondisi babi sehat," kata Kepala Bidang Pertanian DKP Kota Tangerang drh. Ibnu Ariefyanto dalam keterangannya di Tangerang Jumat.
Ia mengatakan, tujuh titik penampungan babi terletak di Kecamatan Neglasari dan petugas telah melakukan proses pemeriksaan seluruh babi.
Baca juga: Batuk rejan jika tidak ditangani cepat disebut bisa sebabkan kematian
Selain pemeriksaan, tim DKP juga memberikan imbauan bagi para penampung untuk tidak menampung babi dari wilayah yang terindikasi ataupun terinfeksi ASF. Para penampung babi juga diberikan desinfektan untuk menjaga kebersihan kandang.
"Meskipun tidak ditemukan kasus ASF, kami tetap siaga dan waspada terhadap kasus tersebut. Untuk vaksin dan obat lainnya kami juga sudah menyiapkan," ujarnya.
Ibnu berharap tidak ada kasus ASF yang terjadi di Kota Tangerang. Ia juga menyampaikan bahwa Pemkot Tangerang menyediakan vaksin dan obat-obatan lainnya bagi hewan-hewan ternak secara gratis.
Baca juga: Penerimaan PBB-P2 dan BPHTB Kota Tangerang 2024 lebihi 2023
"Silakan hubungi DKP Kota Tangerang untuk kebutuhan obat atau vaksin bagi hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya. Kami sediakan secara gratis. Mudah-mudahan, tidak ada kasus ASF di Kota Tangerang dan kasus penyakit hewan lainnya," kata dia.
Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) kini terus menjadi sorotan di berbagai daerah di Indonesia. Penyakit yang menyerang populasi babi ini pertama kali ditemukan di Sumatera Utara pada tahun 2019. Kini telah menyebar ke 32 provinsi, termasuk Papua, Papua Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
Bahkan di Papua Tengah saja, dilaporkan sebanyak 6.273 ekor babi mati akibat ASF sepanjang bulan Januari 2024. Hingga kini, ribuan babi dilaporkan mati akibat terinfeksi ASF dan Indonesia masih belum memiliki vaksin untuk menangani wabah ini.
Baca juga: DKP Kota Tangerang pastikan 19 hewan ternak mengidap PMK sudah sembuh