Tangerang (Antara News) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Tangerang Banten masih akan mengoptimalkan sistem "sanitary landfill" dalam pengelolaan sampah di TPA Rawakucing sebelum pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di daerah itu terealisasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Tangerang Ivan Yudianto di Tangerang, Senin, mengatakan sistem sanitary landfill masih efektif digunakan dalam pengelolaan sampah.
Sanitary landfill merupakan pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di suatu lokasi lalu menutupnya dengan tanah.
Menurut dia, dengan TPA Rawakucing seluas 35 hektare dan metode sanitary landfill, pihaknya dapat menekan polusi udara yang ditimbulkan dari bau sampah.
"Meski terlihat banyak tumpukan di TPA Rawakucing namun kita sudah konsep dengan rapi sehingga tak terlihat tumpukan sampahnya," ujarnya.
Untuk menghilangkan kesan TPA Rawakucing sebagai lokasi pembuangan sampah, pihaknya pun sudah melakukan penataan dengan membuat kolam ikan, lapangan bola, Green House, pusat pembibitan tanaman hingga adanya taman kupu-kupu.
Bahkan, di TPA Rawakucing terdapat Klinik Kesehatan dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) untuk anak-anak di sekitarnya sehingga bisa juga dijadikan sebagai tempat pendidikan dan menuntut ilmu. Ia menyebutkan banyak pelajar datang untuk belajar mengelola sampah.
"Warga banyak yang datang untuk belajar. Kita sudah rapihkan lokasinya sehingga tumpukan sampah tak begitu membuat kesan kotor karena ditata rapi," ujarnya.
Pemerintah Kota Tangerang tetap melanjutkan pembangunan PLTSa dengan mengacu pada Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
"Jadi dalam Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tersebut di dalamnya membahas mengenai pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan karena itu proyek pembangkit listrik berbasis sampah sampah tetap berlanjut," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin.
TPA Rawakucing memiliki luas 35 hektare dan sampah yang masuk ke TPA yakni 4.145 meter kubik atau 1.036 ton setiap harinya. Sementara itu, tumpukan sampah per hari yakni 5.602 meter kubik atau 1.400 ton dengan sampah yang masuk ke dalam TPA yakni 4.143 meter kubik per hari dengan rincian 6.134 sampah organik dan 3.866 sampah anorganik.