Lebak (ANTARA) - Peluncuran pilot project Ambulance Feeder di Kabupaten Lebak, merupakan pertama secara nasional untuk mendukung upaya Pemkab Lebak dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Selasa.
Melalui PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyulap Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) sebagai Ambulance Feeder dan dinamai "Jamilah" yang memiliki arti Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah yang diluncurkan sebagai Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan Di Kabupaten Lebak.
Dalam acara peluncuran tersebut dilangsungkan pula penandatanganan berita acara serah terima bantuan Ambulance Feeder sebanyak dua unit antara Pemerintah Kabupaten Lebak antara Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dengan mintra kerja sama serta penyerahan kunci sebagai tanda dimulainya peluncuran atau kick off pilot project Ambulans Feeder di kabupaten lebak, dari Kementrian Perindustrian Ri kepada Bupati Lebak dilanjutkan dengan test drive Ambulance Feeder oleh Bupati Lebak dan Pihak Kementrian Perindustrian RI.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Kemenperin Putu Juli Ardika menyatakan pemanfaatan AMMDes pengumpan ambulan (Ambulance Feeder) yaitu untuk membantu masyarakat dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lebak sebagai dampak dari kondisi jalan-jalan desa yang minim infrastruktur dan topografi yang sulit dan berbukit yang tidak dapat dijangkau oleh ambulans konvensional.
Baca juga: Hingga Mei Produksi pangan Lebak capai 278.194 ton
Baca juga: Investasi perikanan di Lebak capai Rp98 miliar
"Kami mengajak semua pemangku kepentingan nasional yang hadir pada hari ini dapat berkontribusi aktif dan berkomitmen mendukung perluasan pemanfaatan dan pengembangan implementasi AMMDes dalam rangka meningkatkan kegiatan usaha serta meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa" ujarnya.
Bupati Lebak menyatakan bahwa pilot project Ambulance Feeder ini merupakan pilot project pertama yang dilaksanakan di kabupaten lebak, dan merupakan pilot project pertama yang dilaksanakan di level nasional maupun internasional, dimana melalui program ini dapat menjadi rujukan nasional dalam memimalisir tingkat kematian ibu dan anak di Indonesia.
"Kami menyampaikan apresiasi setinggi tingginya atas pelaksanaan kerja sama ini. dimana kabupaten lebak dijadikan pilot project Ambulance Feeder dan yang pertama yang dilaksanakan di level nasional dan berharap dengan adanya bantuan ambulan ini kiranya dapat meminimalisasi keterlambatan rujukan bagi pasien dalam penanganan kegawatdaruratan sehingga dapat mengurangi resiko kematian ibu melahirkan di Kabupaten Lebak," katanya.
Upaya Pemkab Lebak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaui program Jemput Antar Ibu Hamil dan Bersalin Bermasalah (Jamilah) yang diperkenalkan pada tahun 2017 dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir dengan memperkuat keterlibatan antara ibu hamil dengan relawan Jamilah, ojek Jamilah dan bidan desa mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Pelaksanaan peluncuran pilot project Ambulance Feeder dalam rangka peningkatan pelayanan transportasi rujukan kesehatan di Kabupaten Lebak merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Peridustrian Republik Indonesia, serta pelaksanaannya difasilitasi dan didukung sepenuhnya oleh para mitra kerjasama, yakni PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia, PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor, PT Samudera Marine Indonesia dan Technical Director USAID Jalin yang juga menghadiri acara peluncuran ini.
Baca juga: Masyarakat harapkan Jokowi-Ma'ruf bangun infrastruktur kebencanaan
Baca juga: Akademisi nilai pengubahan pelajaran Pancasila perkuat cinta NKRI
Peluncuran "Ambulance Feeder" dilaksanakan di Lebak
Selasa, 16 Juli 2019 16:20 WIB
Melalui PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyulap Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) sebagai Ambulance Feeder dan dinamai "Jamilah" yang memiliki arti Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah ya