Tangerang (ANTARA) - Kepala Direktorat Perizinan dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Catur Karyanto Pilih mengatakan literasi digital dan keuangan menjadi syarat utama seseorang sebelum terjun ke dunia aset kripto.
Ia menuturkan pemahaman literasi yang kuat membantu masyarakat mengenali manfaat dan risiko sehingga dapat memanfaatkan layanan keuangan digital secara bijak.
"Bahkan, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mendorong orang lain menggunakan layanan keuangan digital dengan tepat,” kata Catur dalam keterangannya.
Baca juga: Data OJK, jumlah investor Kripto di Indonesia capai 18,61 juta
Dosen Universitas Bina Nusantara Dr. Hugo Prasetyo mengatakan pihaknya memiliki Beehive yakni laboratorium khusus untuk cryptocurrency yang terdapat ruang diskusi kritis.
"Binus juga memiliki Binus Blockchain dan Crypto Club. Kami berharap mahasiswa di Binus bukan hanya menjadi konsumen tetapi bisa menjadi innovator,” katanya.
Timothius Martin CMO PINTU mengatakan industri kripto terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pengguna kripto secara global dari tahun 2024 ke 2025 mengalami peningkatan sebesar 34 persen atau mencapai 580 juta pengguna dan mayoritas pengguna didominasi usia muda dari 18-34 tahun.
“Indonesia kebanjiran bonus demograsi anak muda usia produktif yang juga mendominasi pengguna aset crypto dalam negeri. Ini menjadi berkah sekaligus tantangan besar utamanya dari sisi literasi dan inklusi,” kata Timo.
Baca juga: Kompetisi trading dorong peningkatan token xStocks hingga 551 persen
