Tangerang (ANTARA) - PT Pintu Kemana Saja berkolaborasi dengan PT Julo Teknologi Finansial (JULO) menggelar program edukasi bagi karyawan kantor terkait investasi kripto dan teknologi blockchain.
"Kolaborasi ini mendorong akselerasi industri keuangan di Indonesia yang tidak hanya tumbuh dengan cepat, namun seimbang dengan program edukasi dan literasi guna memperkuat dasar pemahaman masyarakat tentang dunia keuangan dan juga investasi,” kata Senior Vice President Strategy & Business PINTU Andy Putra di Tangerang Senin.
Berdasarkan laporan dari Mordor Intelligence, industri fintech di Indonesia pada 2025 diproyeksi mencapai Rp341,1 triliun dan fintech lending turut berkontribusi pada kemajuan industri fintech dengan mencatatkan peningkatan total pembiayaan naik yang 27,93 persen atau Rp82,59 triliun per Mei 2025.
Baca juga: Perusahaan Indonesia dan Hong Kong perluas kolaborasi bidang fintech
Selain itu, industri crypto yang juga termasuk industri fintech. Dari laporan OJK disebutkan bahwa pertumbuhan nilai transaksi aset crypto dari Januari - September 2025 mencapai Rp360,3 triliun.
"Data-data tersebut menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan fintech di Indonesia sehingga kami melakukan kolaborasi untuk edukasi," ujarnya.
Harri Suhendra President Director JULO menambahkan kolaborasi program edukasi dan literasi yang diinisiasi oleh PINTU sangat bagus karena pentingnya peningkatan pemahaman keuangan bagi masyarakat serta mendukung inovasi di industri keuangan digital.
Apalagi PINTU dan JULO memiliki pencapaian signifikan. PINTU telah mencatat lebih dari 10 juta unduhan hingga Oktober 2025, sementara JULO juga telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna serta telah menyalurkan pembiayaan ke lebih dari 3,27 juta nasabah di seluruh Indonesia. Capaian tersebut memperlihatkan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap layanan fintech.
“Kolaborasi ini merupakan strategi kami dalam memperluas jangkauan edukasi crypto di Indonesia terutama investasi pada aset crypto yang tidak hanya melihat peluang keuntungan, tetapi juga memahami potensi risikonya," kata dia.
Baca juga: PINTU perpanjang program imbal hasil aset kripto hingga November
