Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, menjalin kerja sama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Jakarta I terkait penanganan kasus stunting melalui pendampingan Investing in Nutrion and Early Years (INEY) di Kota Tangerang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeini di Tangerang, Kamis, mengatakan pendampingan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama pemerintah dengan perguruan tinggi sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kota Tangerang.
Pendampingan ini meliputi sejumlah program strategis penurunan stunting di Kota Tangerang, seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penyuluhan dan edukasi gizi, sampai pemantauan tumbuh kembang anak di tengah-tengah masyarakat secara langsung.
“Kami menyambut baik kerja sama dengan Poltekkes Jakarta I yang akan bersinergi bersama untuk mendorong program penurunan stunting bisa berjalan lebih efektif lagi," katanya.
Baca juga: Medes Yandri Susanto sebut 26 persen desa di Indonesia tanggap stunting
Nantinya, lanjut Dini, Poltekkes Jakarta I akan berperan melalui penelitian, pengembangan program, dan pengabdian masyarakat, serta menghasilkan berbagai rekomendasi, sementara Pemkot Tangerang akan berperan mengimplementasikan secara maksimal.
Ia melanjutkan Pemkot Tangerang menargetkan kerja sama yang dijalin dapat mengoptimalkan kinerja penurunan stunting yang telah berjalan baik di Kota Tangerang.
Pemkot Tangerang belum lama mendapat penghargaan sebagai kabupaten/kota dengan capaian penurunan stunting terbaik di Provinsi Banten dengan angka prevalensi stunting dari 17,6 persen pada tahun 2023 menjadi 11,2 persen pada tahun 2024 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Kami telah melakukan pembekalan sebagai tahapan awal dari kerja sama ini, selanjutnya sinergitas ini akan direalisasikan pada intervensi penurunan stunting yang spesifik di tingkat masyarakat di semua wilayah,” katanya.
Baca juga: Tantangi stunting, Pemkot Tangerang optimalkan peran orang tua asuh
