Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten mengaktifkan tim gerak cepat (TGC) untuk melakukan investigasi mendalam terhadap setiap laporan kasus yang mencurigakan untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) campak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Selasa, mengatakan pihaknya bersama lintas sektor telah mengintensifkan berbagai langkah kolaboratif untuk pencegahan dan penanganan penyakit campak, khususnya yang tergolong penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
“Tim juga menyusun kajian epidemiologi guna mengantisipasi dan menentukan langkah intervensi yang tepat,” kata Dini dalam keterangannya.
Di sisi lain, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi bagian penting dari strategi pencegahan. Dinas Kesehatan menggencarkan informasi tentang pentingnya imunisasi lengkap, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta deteksi dini gejala campak kepada orang tua, pengasuh, dan lingkungan sekolah.
Baca juga: Penularan lewat LSL dominasi kasus HIV/AIDS di Serang
Upaya imunisasi juga diperkuat puskesmas dan posyandu dengan pelaksanaan imunisasi rutin, imunisasi kejar bagi anak usia 0–59 bulan dan anak sekolah. Serta pemberian imunisasi tambahan sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
"Kasus yang ditemukan akan segera dilakukan tata laksana dengan isolasi, pemberian vitamin A dan terapi sesuai anjuran medis,” katanya.
Camat Tangerang Yudi Pradhana menjelaskan camat dan lurah berperan penting dalam mendukung pelaksanaan pencegahan wabah campak ini. Yakni, melakukan koordinasi untuk memastikan program imunisasi berjalan efektif di wilayah masing-masing.
“Dalam hal ini, kewilayahan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui forum warga dan memobilisasi partisipasi warga dalam program pencegahan campak. Ini yang dilakukan terus menerus dengan seluruh elemen masyarakat. Sehingga, ini dapat menjadi perhatian semua pihak, tak sekadar petugas kesehatan,” kata Yudi.
Kolaborasi juga melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang memiliki peran besar dalam menyampaikan edukasi kesehatan di tengah masyarakat.
Baca juga: Pastikan jajanan anak aman, Dinkes Tangerang awasi pangan di sekolah
Melalui ceramah keagamaan dan pertemuan komunitas, mereka membantu meningkatkan kesadaran dan penerimaan masyarakat terhadap pentingnya imunisasi.
Dengan sinergi lintas sektor ini, Pemerintah Kota Tangerang optimistis dapat menekan laju penyebaran campak dan mencegah terjadinya KLB.
"Pemkot Tangerang mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi anak-anaknya dan aktif melapor jika menemukan gejala campak di lingkungan sekitarnya,” katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang sudah layani 4.051 calon pengantin skrining kesehatan
