Tangerang (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) melakukan uji coba penggunaan layanan sistem aplikasi All Indonesia di tiga wilayah bandara penerbangan di Tangerang, Bali dan Jawa Timur.
"Uji coba sebuah sistem baru yang secara serentak kami lakukan di tiga bandara di Soekarno-Hatta (Soetta), Juanda Surabaya, Jawa Timur dan yang ketiga di bandara I Ngurah Rai, Denpasar, Bali," ucap Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai melaksanakan uji coba di Tangerang, Kamis.
Ia menyampaikan, berdasarkan hasil peninjauan dalam uji coba penerapan sistem baru dari beberapa layanan lembaga-lembaga terkait yang berbeda ini sudah sesuai dengan rencana sebelumnya.
Baca juga: InJourney pastikan kesiapan pengalihan penerbangan dari Halim ke Soetta
Dimana, katanya, dari sebelumnya terdapat empat aplikasi layanan berbeda seperti layanan Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Badan Karantina Indonesia, dan Kementerian Imipas. Kini sudah dapat terintergrasi melalui aplikasi All Indonesia.
"Ini akan menggabungkan empat aplikasi yang terpisah selama ini, yang pertama tentu yang dikelola Kementerian Imigrasi dan lain sebagainya menjadi layanan aplikasi All Indonesia," katanya.
Menurut AHY, dengan adanya inovasi baru terhadap layanan tersebut diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses seluruh keperluan penerbangan. Selain itu, upaya ini juga dimaksudkan sebagai mendongkrak peningkatan wisatawan manca negara di tanah air.
"Ke depan uji coba ini tentunya butuh waktu untuk mengetahui apa saja yang terus diperbaiki dan disempurnakan. Pada saatnya akan diberlakukan secara umum dan berlaku untuk semua, namun saat ini uji coba ini diterapkan pada maskapai Garuda untuk penerbangan internasional," jelasnya.
Baca juga: AirAsia optimistis pembukaan rute domestik dorong pariwisata Indonesia
Ia juga bilang, dengan terintergrasinya pengelolaan layanan ini akan difokuskan pada kegiatan keimigrasian, bea cukai, kekarantinaan dan kesehatan, sehingga bisa menciptakan pengalaman baru terhadap pelanggannya.
"Jadi ini lengkap semuanya,terintegrasi dan sekali lagi harapannya ini memudahkan. Dan ini satu semangat dengan apa yang selalu ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia adalah negara besar sebagai sangat potensial menjadi destinasi pariwisata kelas dunia," ungkapnya.
AHY menambahkan, hingga saat ini pemerintah akan terus melakukan penyempurnaan terhadap apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan di setiap layanan pada lembaga-lembaga yang ada.
"Jadi harus aman betul, tidak boleh nanti ada yang datanya disalahgunakan dan lain sebagainya. Maka kita akan sempurnakan," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menargetkan aplikasi All Indonesia dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan serta investasi di Indonesia.
"Di tahun 2024 misalnya wisatawan ataupun international passengers itu sekitar 2,7 juta yang landing di Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan di Denpasar, Bali, di Ngurah Rai itu 14 jutaan dan di Surabaya 1,5 juta ini berpotensi dan bisa bertambah terus seiring dengan pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Baca juga: Bandara Soetta tingkatkan pengawasan pada aktivitas layang-layang
