Serang (ANTARA) - Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang SMA dan SMK negeri di Provinsi Banten digelar tanpa menampilkan pemeringkatan peserta secara terbuka, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman mengatakan bahwa pemeringkatan hanya dapat diakses oleh masing-masing peserta secara individual.
"Kami tidak terbuka dulu, tetapi prosesnya hanya bisa dilihat oleh yang bersangkutan. Sekarang kami hanya bisa melihat urutan saja," kata Lukman saat ditemui di Serang, Selasa.
Baca juga: Gubernur Andra Soni tinjau SPMB dan tekankan integritas panitia
Menurutnya, langkah ini diambil untuk meminimalisasi kegaduhan selama proses seleksi berlangsung. Dalam evaluasi tahun-tahun sebelumnya, banyak calon peserta dan orang tua yang menyampaikan protes ketika posisi peringkat mereka bergeser karena masuknya peserta baru dengan nilai yang lebih tinggi.
"Pada saat posisinya terus mundur-mundur, datang ke sekolah tak terima. Kemarin itu saya nomor 10, kenapa sekarang jadi nomor 30? Nah ini makanya kita coba menghindari itu," ujarnya.
Meski demikian, Lukman memastikan bahwa pemeringkatan dan poin seleksi akan tetap dibuka secara menyeluruh pada saat tahap akhir, yaitu pengumuman kelulusan peserta.
Baca juga: Gubernur Banten imbau sekolah siapkan "help desk" selama SPMB
"Tetapi nanti di akhir setelah diumumkan hasil seleksi ada (masing-masing poin dan peringkat peserta)," katanya.
Pendaftaran SPMB tahun ini dibuka sejak 16 Juni 2025 dan akan berakhir pada 23 Juni 2025. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi https://spmb.bantenprov.go.id.
Untuk jenjang SMA, terdapat lima jalur seleksi yakni domisili, prestasi akademik, prestasi non-akademik, afirmasi, dan mutasi. Sementara itu, untuk jenjang SMK, seleksi dilakukan melalui satu jalur umum dengan tambahan tahapan tes bagi calon peserta.
Baca juga: 50 ribu lulusan SMP di Banten berpotensi tak lanjut ke SMA/SMK