Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni melakukan kunjungan ke SMAN 1 Kota Serang, Senin dalam rangka meninjau pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Dalam kunjungan tersebut, Andra menegaskan pentingnya menjaga integritas panitia dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai regulasi yang berlaku.
Andra juga mengimbau kepada seluruh panitia untuk menjaga integritas serta menjamin keadilan bagi setiap anak yang ingin memperoleh pendidikan.
“Panitia harus menjaga integritasnya, kemudian mengikuti regulasi dan proses sesuai regulasi yang ada. Pastikan bahwa proses penerimaan siswa baru tahun ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan menjamin keadilan bagi anak-anak kita yang ingin mendapatkan pendidikan,” ujar dia.
Baca juga: Gubernur Andra Soni ajak kepsek jujur jalankan SPMB tanpa ada titipan
Kehadiran Andra meninjau proses SPMB untuk memberikan semangat kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, seluruh guru, dan panitia penerimaan siswa baru tahun ini.
Ia mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan mendasar antara sistem SPMB tahun ini dengan tahun sebelumnya. Namun demikian, pihak sekolah telah menyatakan kesiapannya mengikuti regulasi terbaru.
“Disampaikan tadi oleh Pak Kepala Sekolah bahwa mereka siap mengikuti proses sesuai dengan regulasi yang ada,” ujar Andra.
Dalam tinjauannya, Andra Soni juga menyoroti persoalan jumlah siswa dalam satu kelas yang dianggap terlalu padat. Ia menyebut, idealnya satu kelas diisi maksimal 36 siswa, bukan sampai 50 siswa sebagaimana dikeluhkan oleh para guru.
“Kelasnya itu sampai dengan 50 murid sedangkan kapasitas kelas sangat terbatas dan ini proses belajarnya terkendala,” ujar dia.
Baca juga: Inspektorat Tangerang: Laporkan segera jika warga temukan pungli di SPMB
Untuk mengatasi hal tersebut, Andra menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Banten tengah mendorong program Sekolah Gratis, termasuk di sekolah-sekolah swasta di sekitar SMAN 1 Kota Serang.
“Solusinya adalah dengan Sekolah Gratis. Nah, ada beberapa sekolah di sekitar sini yang mengikuti program. Mudah-mudahan ini bisa membantu,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya penyebaran informasi kepada masyarakat mengenai sekolah-sekolah yang masih memiliki kuota serta termasuk dalam program Sekolah Gratis.
“Tugas kita memberikan informasi saat anak-anak itu, atau kuota sekolah sudah terpenuhi dan sekolah terdekat di sini mana yang mengikuti program Sekolah Gratis itu bisa diinformasikan,” ujar dia.
Baca juga: Komisi V DPRD Banten soroti Dindikbud soal keterlambatan juknis SPMB