Pandeglang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Banten memetakan 19 kecamatan masuk kategori daerah rawan bencana banjir dan longsor.
Sekretaris BPBD dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang Nana Mulyana di Pandeglang, Rabu, mengatakan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir masih berpeluang terjadi akibat dampak pancaroba.
Biasanya, katanya, musim pancaroba tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor serta tanah bergerak.
"Kita beberapa hari terakhir itu dilanda banjir mengakibatkan 2.488 kepala keluarga terdampak bencana di 22 desa tersebar di delapan kecamatan," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai bencana akibat curah hujan meningkat
Berdasarkan hasil pemetaan, 19 kecamatan masuk kategori daerah rawan banjir dan longsor.
Kecamatan rawan banjir tersebar di 15 kecamatan, antara lain Labuan, Pagelaran, Patia, Sindangresmi, Sukaresmi, Picung, Cikeusik, Munjul, Cigeulis, Carita, Angsana, Panimbang, Sobang, Sumur, dan Cisata, sedangkan kecamatan rawan longsor tersebar di empat kecamatan, antara lain Mandalawangi, Pulosari, Jiput dan Cadasari.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di 19 kecamatan agar waspada jika cuaca buruk berlangsung agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Pihaknya saat ini tetap siaga menghadapi cuaca buruk tersebut dengan menyiapkan peralatan evakuasi dan ketersediaan logistik.
Petugas kebencanaan selama 24 jam piket untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami langsung bergerak ke lokasi bila terjadi bencana alam itu," katanya.
Baca juga: Hadapi curah hujan yang meningkat, BPBD Lebak siaga 24 jam