Serang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Banten A Damenta optimistis kebijakan kerja dari mana saja (WFA) dan kerja dari kantor (WFO) untuk ASN di lingkungannya efektif serta dukung penghematan sebagaimana Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBN dan APBD 2025.
Damenta di Serang, Selasa mengungkapkan optimisimenya tersebut, berkaca dari pengalaman saat terjadi pandemi COVID-19, di mana terdapat kebijakan untuk kerja dari rumah (Work From Home/WFH) yang dapat menghemat pengeluaran listrik, sumber daya dan jasa.
Hal tersebut membuktikan efektifitas kebijakan baru ASN nantinya. didukung dengan teknologi yang semakin canggih untuk berkomunikasi dan berkoordinasi.
"Pasti sangat efektif lah, sekarang ada juga teknologi kita semakin canggih. Yang penting komunikasi, koordinasi bisa nyambung terus, bisa terkoordinasi dengan baik. Itu tidak akan mengurangi hal lain, mungkin dengan hal-hal khusus nanti misalnya ada penugasan tertentu, nah itu baru bisa kita turun," kata dia.
Baca juga: Pemkab Serang ikuti kebijakan pusat soal penerapan WFA bagi ASN
Damenta mengatakan kebijakan WFA-WFO ASN akan berlaku mulai bulan Maret, sesuai arahan Menteri Dalam Negeri.
Selain itu ia menilai kebijakan tersebut akan memudahkan ASN untuk menikmati mudik Lebaran secara bergiliran, yang nantinya diharapkan tidak terkendala kemacetan di perjalanan.
"Nanti kan kalau lebaran itu nggak perlu macet lagi, jadi bergilir. Otomatis nanti itu semacam circle gitu ya, WFA, work from everywhere. Nah itu siapa yang libur duluan, nanti kan bisa mudik duluan," kata Damenta.
Baca juga: Pemprov Banten dukung syiar Ramadhan Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang
Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara mengajak aparatur sipil negara bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) selama dua hari dan tiga hari bekerja di kantor atau work from office (WFO) dalam seminggu sebagaimana Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBN dan APBD 2025
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif mengatakan institusinya telah menetapkan 10 kebijakan untuk pegawai BKN sekaligus juga menguji keandalan sistem digitalisasi manajemen ASN secara keseluruhan.
Menurutnya, formula dua hari WFA dan tiga hari WFO merupakan langkah awal efisiensi anggaran yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi biaya yang tidak perlu.
Salah satunya dalam meningkatkan trustworthy masyarakat, mengingat anggaran negara yang digunakan disoroti sebagai penghamburan keuangan negara.
Baca juga: Andra Soni-Dimyati tolak anggaran tempat tidur dan pakaian dinas
Berikut 10 rencana kebijakan yang akan dijalankan BKN:
1. Peniadaan jam kerja fleksibel
2. Pemberlakuan skema kerja efisien, seperti work from anywhere (WFA) selama dua hari dan bekerja di kantor selama tiga hari
3. Memastikan kinerja harian bawahan dengan sistem pelaporan yang konkret
4. Pembatasan perjalanan dinas dalam dan dinas luar negeri
5. Maksimalkan koordinasi yang responsif melalui media daring
6. Memastikan efisiensi penggunaan listrik/energi
7. Penyesuaian pakaian kerja yang mengutamakan kenyamanan
8. Penggunaan anggaran yang efektif
9. Mengoptimalkan kerjasama dengan donor, mitra, pihak ketiga dengan tetap menjaga good governance
10. Kantor Regional agar memastikan konsultasi kepegawaian tuntas di masing-masing wilayah kerja.
Baca juga: Pemprov Banten tinjau ulang anggaran pengadaan barang untuk kepala daerah