Lebak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan di daerah itu.
"Kami berharap masyarakat menjaga kebersihan lingkungan saat curah hujan tinggi, sehingga tidak berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus DBD," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto di Lebak, Selasa.
Dinkes Lebak kini mewaspadai penyebaran kasus DBD, karena curah hujan relatif tinggi dan dipastikan berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti.
Dinkes Lebak kini mewaspadai penyebaran kasus DBD, karena sejak Januari 2025 tercatat sebanyak 151 orang.
Kemungkinan kasus DBD tersebut dipastikan melonjak sehubungan curah hujan di daerah itu cukup tinggi.
Baca juga: Cegah kasus DBD, Dinkes Lebak ajak warga jaga kebersihan lingkungan
Untuk pencegahan penyebaran kasus DBD, pihaknya minta masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan juga melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara mengubur, menimbun, menguras (3M) pada barang-barang bekas dan pemberian abate pada penampungan air seperti bak mandi.
Selama ini, gerakan PSN dan 3M Plus lebih efektif dan biaya murah, karena dapat membunuh jentik-jentik nyamuk aedes aegypti, sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran DBD.
"Kami berharap masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan gerakan PSN serta 3M Plus sehingga aman dari penyebaran DBD," katanya.
Kepala Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak Yangyang Citra Gumelar mengatakan pihaknya mengajak masyarakat dapat melakukan gerakan PSN dan 3M, karena dinilai mampu memutuskan mata rantai penularan DBD dibandingkan pengasapan pogging.
"Kami bekerja keras untuk pencegahan DBD agar tidak menyerang warga," katanya.
Baca juga: Fogging disebut bukan solusi utama pencegahan DBD