Lebak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten, gencar mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah di Lebak, Kamis, mengatakan masyarakat dapat membudayakan PHBS, karena bisa mencegah penyakit menular seperti DBD.
Dinkes Lebak menginstruksikan 33 puskesmas agar mampu melakukan upaya promotif, preventif, dan kuratif, sehingga tidak menimbulkan penularan penyakit yang mematikan.
Baca juga: Gubernur Banten sebut desa harus jadi garda terdepan pembangunan
Selain itu, lanjutnya, mengoptimalkan kegiatan sosialisasi PHBS guna mencegah pertambahan kasus DBD seiring perubahan cuaca kemarau basah dan berpotensi perkembangbiakan populasi nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus DBD.
Karena itu, lanjut dia, masyarakat dapat melakukan gotong royong untuk memutus mata rantai penularan DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) berupa menguras, mengubur, menutup (3M) barang bekas serta pemberian Abate di bak mandi.
"Kami meyakini kasus penyakit DBD bisa putus jika dioptimalkan PHBS dan PSN itu," katanya.
Baca juga: PKK Banten berikan bantuan nutrisi untuk tekan angka stunting di Lebak
Berdasarkan data kasus DBD di Kabupaten Lebak tercatat dari Januari sampai awal Agustus 2025 ada sebanyak 543 kasus DBD dengan satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Penyebaran kasus DBD di daerah itu terjadi di 39 puskesmas dan tertinggi Puskesmas Rangkasbitung sebanyak 63 orang dan Puskesmas Malingping sebanyak 42 orang.
Sedangkan empat puskesmas, kata dia, nol persen kasus DBD yaitu di Puskesmas Cisimeut, Cirinten, Cigemblong dan Cilograng.
