Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengajak petani memaksimalkan musim tanam atau luas tambah tanam (LTT) 2025 guna meningkatkan hasil pertanian dan kedaulatan pangan.
"Kami minta petani setelah panen agar kembali cepat melakukan gerakan tanam," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Kamis.
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak berkolaborasi dengan TNI untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan program swasembada pangan petani harus cepat melakukan gerakan tanam maupun luas tambah tanam (LTT) yang ditekankan oleh Kementerian Pertanian.
Bahkan, pihaknya bersama TNI setiap hari diminta membuat laporan angka tanam dan LTT padi secara berjenjang mulai kecamatan, kabupaten dan provinsi.
Baca juga: Distan Lebak targetkan angka tanam pada Desember seluas 16.000 ha
Deni Iskandar menambahkan, pihaknya menargetkan angka tanam dan LTT seluas 156.000 hektare dari luas sawah baku 52.000 hektare per tahun atau tiga kali musim tanam dalam setahun.
Dari angka tanam tersebut diharapkan target produksi beras bisa mencapai di atas 400 ribu ton setara beras.
Selama ini, lanjut dia, Kementerian Pertanian cukup besar memberikan berbagai bantuan antara lain pupuk subsidi di atas 40 ribu ton untuk 140 ribu petani di Lebak.
Selain itu, ada juga benih unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta normalisasi irigasi dan pompanisasi.
Baca juga: Para petani Lebak akui pompanisasi mampu naikkan luas area tanam
Pemerintah daerah menyambut positif harga gabah kering giling naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram (kg) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).
"Kita mengapresiasi Presiden Prabowo yang peduli terhadap ekonomi petani, sehingga dinaikkan HPP gabah dari Rp6.000 jadi Rp6.500," kata lelaki alumni Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan saat ini petani di wilayahnya cukup gairah untuk melakukan gerakan musim tanam atau LTT padi, bahkan Indeks Pertanaman (IP) bisa mencapai tiga kali musim tanam dalam setahun.
"Kami bisa mendapatkan penghasilan Rp32 juta/hektare, produksi 5 ton gabah dengan harga Rp6.500 per kilogram," kata Ruhiana.
Baca juga: Kuota pupuk bersubsidi Kabupaten Lebak 43.744 ton