Lebak, Banten (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan angka tanam pada Desember 2024 seluas 16.000 hektare guna mendukung program swasembada pangan.
"Kita minta petani terus meningkatkan angka tanam," kata Kepala Bidang Produksi Distan Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Banten, Sabtu.
Distan Kabupaten Lebak mendorong petani melakukan gerakan percepatan tanam guna mendukung program swasembada pangan.
Selama ini, indeks pertanaman (IP) tiga kali tanam dalam setahun dengan luas tanam mencapai 150 ribu hektare dari lahan 50.000 hektare.
Baca juga: BPBD Lebak catat 7.580 warga terdampak bencana
Dari 150 ribu hektare dengan produktivitas gabah basah rata-rata 5 ton per hektare, maka total produksi sebanyak 750 ribu ton atau setara beras menjadi 375 ribu ton.
"Kita mengapresiasi dengan 375 ribu ton beras dan beberapa tahun terakhir ini bahwa Lebak sebagai lumbung pangan di Banten," katanya menjelaskan.
Menurut dia, gerakan percepatan tanam pada Desember 2024 berjalan dengan baik, karena curah hujan relatif tinggi.
Baca juga: Empat warga Badui dirujuk ke RSUD Banten, satu dilaporkan meninggal
Berdasarkan informasi BMKG curah hujan berlangsung sampai Februari 2025, sehingga petani khususnya di lokasi tadah hujan bisa melakukan gerakan percepatan tanam pada Januari-Februari 2025.
"Kami berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan dengan mengoptimalkan gerakan percepatan tanam," kata Deni.
Sementara itu, petani di Blok Kolelet Wetan Rangkasbitung Kabupaten Lebak melakukan percepatan tanam di lahan seluas 110 hektare dan dipastikan panen awal Maret 2025.
"Kami melakukan percepatan tanam , karena curah hujan di daerah ini meningkat," kata Samsudin (60), seorang petani Kolelet Wetan.
Baca juga: Dukung program MBG, petani Lebak siap pasok pangan lokal