Sebanyak 15 warga Desa Leuwi Ipuh, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten terjatuh di atas jembatan gantung yang dilintasi masyarakat setempat setelah kawat seling jembatan terputus.
"Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi 10 orang luka-luka dan lima orang menggantung di atas jembatan itu," kata Camat Banjarsari Mahfud Basyir saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Jumat.
Mereka yang luka-luka atas jembatan gantung terputus itu menjalani pengobatan di puskesmas setempat.
Peristiwa itu pada Lebaran 2024, Rabu (10/4) pukul. 10.00 WIB, sebanyak 15 orang yang hendak ziarah kubur melintasi jembatan tersebut.
Baca juga: Hujan deras, pemukiman warga di Rangkasbitung terendam banjir
Baca juga: Hujan deras, pemukiman warga di Rangkasbitung terendam banjir
Jembatan gantung yang dibangun warga secara swadaya itu kemungkinan besar tidak tahan dilintasi banyak orang hingga 15 orang.
Bahkan, warga yang menyeberang itu di antaranya bermain foto selfi menggunakan handphone android.
"Kami meyakini jembatan sepanjang 100 meter dengan lebar 1 meter dan ketinggian 15 meter itu, selain sudah rapuh, juga tidak tahan dilintasi banyak orang," kata Camat.
Menurut dia, saat ini masyarakat setempat usai jembatan gantung terputus terpaksa penyeberangan menggunakan rakit bambu.
Masyarakat yang melintasi jembatan gantung, kata dia, cukup banyak untuk menopang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Apalagi, lokasi jembatan gantung itu terdapat di pedalaman Kabupaten Lebak.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat dapat membangun kembali jembatan tersebut.
"Kami sudah melaporkan kejadian jembatan putus itu kepada Pj. Bupati Lebak agar mendapatkan perhatian," katanya menjelaskan.
Baca juga: Polda Banten siapkan jalur alternatif menuju objek wisata Anyer-Carita
Baca juga: Polda Banten siapkan jalur alternatif menuju objek wisata Anyer-Carita