Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten, melaporkan sebanyak 40 hektare lahan pertanian/sawah di daerah itu rusak akibat terdampak bencana alam banjir atas kondisi cuaca buruk (ekstrem).
"Total lahan pertanian yang terdampak banjir sejak Selasa (28/01) lalu, terdapat 40 hektare lahan sawah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika di Tangerang, Kamis.
Menurutnya, dari total 40 hektare lahan pertanian yang terendam banjir, terdapat 30 hektare sawah bisa diselamatkan dan 10 hektar sisanya dipastikan puso.
"Tapi yang 30 hektare, Alhamdulillah terselamatkan, namun yang 10 hektare udah enggak bisa," katanya.
Baca juga: Sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang dilanda banjir
Asep mengungkapkan, berdasarkan data lapangan terhadap puluhan hektare sawah tersebut masih sementara, karena pihaknya masih terus melakukan pendataan. Karena, kemungkinan sawah yang terendam masih ada di wilayah lain di Kabupaten Tangerang.
"Di tempat-tempat lain juga ada yang terendam dan masih koordinasi hari ini. Yang 10 hektare (sawah padi, Red) sudah pasti gagal panen," ucapnya.
Dia mengatakan, dari keseluruhan lahan persawahan yang terendam banjir saat ini telah berangsur surut dan dilakukan penanganan dengan pemulihan di area pertanian tersebut.
"Untuk ketinggian muka air kalau di lahan pertanian itu kurang lebih 30 sampai 50 centimeter," kata dia.
Asep juga mengaku, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan upaya penanganan dengan berkoordinasi bersama seluruh unsur terkait. Langkah itu dilakukan sebagai memberikan solusi bagi para petani sawah yang terdampak.
"Untuk penanganan kita nanti akan ada bantuan benih padi untuk petani yang terdampak banjir ini, selain itu nanti kita akan melakukan penanganan terhadap lahan yang terdampak," kata dia.
Baca juga: Banjir lambat surut disebut akibat saluran drainase tidak memadai