Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten, melaporkan area sawah seluas 10 hektare di Desa Buaran Bambu Kecamatan Pakuhaji mengalami gagal panen atau puso akibat terdampak banjir menyusul hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Dari total 40 hektare lahan pertanian yang terendam banjir, terdapat 30 hektare sawah bisa diselamatkan dan 10 hektare sisanya dipastikan puso," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika di Tangerang, Kamis.
Ia mengungkapkan berdasarkan data pemeriksaan lapangan luas lahan pertanian khususnya area sawah yang terdampak bencana banjir mencapai 40 hektare.
Baca juga: Dampak banjir, 40 hektare lahan pertanian di Tangerang rusak
Asep mengungkapkan data lapangan terhadap puluhan hektare sawah tersebut masih sementara, karena pihaknya masih terus melakukan pendataan, kemungkinan masih ada sawah yang terendam banjir di wilayah lain di Kabupaten Tangerang.
"Di tempat lain juga ada yang terendam dan masih koordinasi hari ini. Yang 10 hektare (sawah padi) sudah pasti gagal panen," ucapnya.
Dari keseluruhan lahan persawahan yang terendam banjir saat ini telah berangsur surut dan dilakukan penanganan dengan pemulihan di area pertanian tersebut.
"Untuk ketinggian muka air kalau di lahan pertanian itu kurang lebih 30 sampai 50 centimeter," paparnya.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga terus melakukan upaya penanganan dengan berkoordinasi bersama seluruh unsur terkait. Langkah itu dilakukan sebagai memberikan solusi bagi para petani sawah yang terdampak.
"Untuk penanganan kita nanti akan ada bantuan benih padi untuk petani yang terdampak banjir ini, selain itu nanti kita melakukan penanganan terhadap lahan yang terdampak," kata dia.
Baca juga: Waspada, hujan masih berpotensi guyur sebagai besar wilayah Indonesia