Serang (ANTARA) - Polres Serang bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mulai panen raya jagung di lahan seluas 10 hektare yang berlokasi di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten, dan mampu menghasilkan 80 ton jagung.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, di Serang, Kamis, mengatakan Polres Serang menjadi yang pertama melakukan panen raya jagung di wilayah hukum Polda Banten.
"Selama proses penanaman hingga penjualannya nanti akan di lakukan pendampingan oleh personel Polri," katanya.
Selain itu, para Gapoktan juga diberi bantuan modal pertanian. Dan hasil penjualan, semuanya diberikan untuk para petani, agar perekonomian mereka bisa meningkat.
"Panen jagung hibrida yang dilakukan Polres Serang ini, merupakan bentuk nyata dan upaya bersama dalam mendukung ketahanan pangan serta kesejahteraan kelompok tani di Kabupaten Serang," katanya.
Baca juga: Polres Serang siap panen raya jagung di lahan 10 hektare
Sementara itu, Kapolda Banten, Irjen Pol. Suyudi Ario Seto, mengapresiasi program yang dilakukan oleh Polres Serang dan mendukung untuk terus dikembangkan, agar hasil pertanian meningkat dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
"Polda saat ini tengah membangun balai Polisi Peduli Pengangguran atau Poliran, direncanakan selesai dibangun pertengahan Maret 2025 mendatang dan akan di resmikan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo," katanya.
Balai Poliran dibentuk untuk melatih para Bhabinkamtibmas agar bisa memberi pelatihan ke masyarakat cara bertani dan sebagainya, agar mereka bisa menambah pendapatan serta mengurangi pengangguran di Banten.
Baca juga: Polres Serang tangkap pengedar pil koplo
"Anak-anak muda kita, petani milenial, akan kita latihkan sesuai dengan kebutuhan. Peternakan, perikanan dan soft skill lainnya terkait keindustrian, tujuannya agar anggota kita yang menjadi pendamping tahu bagaimana bertani," tuturnya.
Usai jagung di panen, ia juga memberikan bantuan benih, pupuk hingga alat pertanian ke Gapoktan, agar mereka bisa terus menanam di lahan yang sudah ada.
Tanah pertanian juga akan ditambah, dari sebelumnya hanya 10 hektar, maka meluas menjadi 16 hektare lahan tidur akan dimanfaatkan untuk menanam jagung.
"Di Banten terdata ada 16 perusahaan yang menerima jagung hibrida ini untuk pakan ternak, setahun itu kebutuhannya sekitar 1 juta ton," jelasnya.
Baca juga: Polisi tangkap dua pelaku pencurian minimarket di Serang