Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau nelayan di daerah ini agar mewaspadai cuaca buruk guna mencegah kecelakaan laut.
"Imbauan kewaspadaan itu agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak,Kamis.
Menurut dia, selama sepekan terakhir pesisir selatan Kabupaten Lebak dilanda cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi dan hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Cuaca buruk tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan laut, karena tinggi gelombang 4,0 meter di perairan selatan Banten dan Samudra Hindia.
Oleh karena itu, nelayan perahu kecil yang berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk dan Sawarna agar waspada gelombang tinggi guna menghindari kecelakaan laut.
Baca juga: Kehabisan BBM di laut, nelayan Lebak ditemukan di Yogyakarta
Baca juga: Kehabisan BBM di laut, nelayan Lebak ditemukan di Yogyakarta
Potensi tinggi gelombang 4,0 meter cukup membahayakan keselamatan para nelayan, terlebih tiupan angin barat cukup kencang.
"Kami berharap nelayan sebaiknya tidak melaut dulu sambil menunggu cuaca kembali normal guna menghindari kecelakaan laut," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak mengaku tidak melaut karena cuaca buruk.
Terlebih, saat ini tinggi gelombang perairan Selatan Banten dan Samudra Hindia mencapai 4,0 meter.
"Kami selama sepekan tak melaut akibat cuaca buruk," kata Iyan (58), seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.
Baca juga: Nelayan di Pandeglang tak melaut akibat cuaca ekstrem