Serang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten mengimbau warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan untuk mencegah atau mengantisipasi terjadinya banjir.
Pejabat (Pj) Walikota Serang, Yedi Rahmat, di Serang, Kamis, menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir di Kota Serang. Di antaranya yakni persoalan sampah, adanya sedimentasi atau pendangkalan saluran air dan banyaknya bangunan liar yang dibangun di atas sepadan sungai.
"Maka saya imbau kepada masyarakat Kota Serang agar sama-sama menjaga lingkungannya. Terutama tidak membuang sampah sembarangan, kemudian tidak mendirikan bangunan liar di sepadan sungai. Karena kalau bukan kita yang merawat dan menjaga ya siapa lagi," katanya.
Yedi mengatakan akan segera menyiapkan tim untuk menindaklanjuti dan akan melakukan pembongkaran di sejumlah titik yang mengalami penyempitan sepadan sungai di hulu sampai hilir.
"Jadi itu harus dibongkar, karena kalau selamanya dibiarkan, maka itu akan terus-menerus berlanjut banjir. Maka kami akan melakukan pembenahan yang akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan Pemkot Serang," katanya.
Baca juga: Diguyur hujan deras, rumah dan jalan raya Kota Serang terendam banjir
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan faktor penyebab banjir ini memang akibat banyaknya bangunan liar, penyempitan sepadan sungai dan sampah yang menumpuk di drainase sehingga menyumbat aliran air.
"Jadi untuk menangani persoalan banjir di Kota Serang ini diperlukan kerja sama yang dibangun, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dan itu kembali lagi ke kesadaran semuanya," katanya.
Ia mengatakan, banjir yang melanda Kota Serang pada Rabu (27/2) mengakibatkan 154 rumah yang terendam banjir yang tersebar di Lingkungan Masjid Al-Amin, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Lingkungan Gang Gabus, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, dan di Komplek Untirta Blok, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya.
"Kita sudah melakukan pertolongan terhadap warga terdampak banjir mulai dari menerjunkan personil, peralatan hingga bantuan," katanya.
Selain itu, Diat mengaku sudah menyalurkan bantuan logistik darurat kepada korban banjir di antaranya makanan siap saji seperti beras, air mineral, minyak goreng, mie instan dan makanan lainnya.
Diat mengatakan untuk ketinggian air rata-rata mencapai 60 cm atau selutut orang dewasa, dan saat ini air sudah surut.
Baca juga: Empat daerah di Banten berpotensi dilanda cuaca ekstrem