Serang (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, menggencarkan program Bergizi, Seimbang, dan Aman (BSA) sebagai strategi utama untuk mengedukasi masyarakat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Ketua TP PKK Kabupaten Serang, Tifa Hensifa Hanum Najib, di Serang, Rabu, mengatakan program BSA diintegrasikan ke dalam setiap materi pelatihan kader agar para ibu mampu menyajikan asupan gizi yang berkualitas bagi keluarganya.
"Pelatihan ini supaya ibu-ibu bisa memberikan gizi yang baik, seimbang, dan bervariasi tapi tetap aman. Ini upaya pemberdayaan agar mereka bisa mencegah stunting pada balitanya," katanya.
Baca juga: Pemkab Serang kolaborasi lintas sektor untuk tekan stunting
Tifa menjelaskan, implementasi program ini dijalankan oleh Kelompok Kerja (Pokja) 4 yang membidangi kesehatan. Selain edukasi gizi, pihaknya juga aktif memberikan bantuan langsung kepada balita yang terindikasi stunting serta menggalakkan kembali fungsi Posyandu di tingkat desa.
Upaya masif ini selaras dengan instruksi Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, yang menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan demi mengejar target nasional pada akhir 2025.
Sementara itu, Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, menyebutkan, meskipun prevalensi stunting di Kabupaten Serang telah turun dari 23 persen pada 2023 menjadi 20,2 persen pada 2024, kerja keras masih dibutuhkan untuk mencapai target nasional sebesar 18,2 persen.
"Target nya semoga ke depan PKK lebih masif lagi. Dengan kesiapan PKK di semua tingkatan, mulai dari kabupaten hingga desa, insyaallah kita bisa menurunkan bahkan menghilangkan angka stunting," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga melantik Tifa Hensifa Hanum Najib sebagai Ketua Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Kabupaten Serang, guna memperkuat sinergi penanganan isu sosial di masyarakat.
Baca juga: Bunda PAUD Banten dorong sekolah inklusif bentuk karakter anak
