Serang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mencatat realisasi produksi padi di wilayah tersebut sepanjang 2025 mencapai 576.091 ton, melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang, Yuli Saputra, di Serang, Kamis, mengatakan target produksi padi tahun 2025 dipatok sebesar 541.436 ton, namun dengan upaya optimal dalam mengolah lahan di 29 kecamatan, realisasi produksi padi berhasil mengalami surplus.
"Realisasi padi sudah di angka 576.091 ton, sedangkan target kita 541.436 ton. Artinya, di tahun 2025 ini kita mengalami surplus lagi untuk komoditas padi," ujar Yuli.
Baca juga: Bulog pastikan stok beras di Serang dan Cilegon aman hingga Ramadhan
Yuli menjelaskan, surplus produksi ini menjadi indikator bahwa ketersediaan pangan di Kabupaten Serang dalam kondisi aman, meskipun sektor pertanian dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi.
Dampak dari surplus tersebut, lanjut dia, terlihat pada stabilitas harga beras di pasaran yang tidak mengalami lonjakan signifikan menjelang momen Natal dan tahun baru.
"Karena suplai cukup, harga beras sampai hari ini tidak melonjak tinggi. Target swasembada pangan yang dicanangkan pun dapat kita dukung," katanya.
Baca juga: Pemkab Serang jaga daya beli warga lewat pangan murah
Lebih lanjut Yuli memaparkan, capaian produksi ini juga didukung oleh panen raya yang masih akan berlangsung pada akhir tahun. Pada bulan Desember ini, tercatat sekitar 5.190 hektare lahan sawah yang memasuki masa panen, tersebar di wilayah selatan dan wilayah utara seperti Pontang.
Pihaknya juga memastikan hingga saat ini belum ada laporan gagal panen atau puso akibat banjir, sehingga produktivitas padi tetap terjaga.
"Potensi padi di 29 kecamatan cukup baik dan sangat men-support angka surplus tersebut. Kami harap setelah panen, petani segera melakukan pertanaman kembali jika kondisi memungkinkan," pungkasnya.
Baca juga: DKPP Serang siapkan antisipasi sawah puso dampak tingginya curah hujan
