Serang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Provinsi Banten menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil lewat program pangan murah atau operasi pasar guna menekan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.
"Nanti ada operasi pasar murah di beberapa titik untuk membantu masyarakat. Semoga ke depan harga bisa ditekan dan tidak ada kenaikan lebih tinggi lagi, sehingga daya beli masyarakat meningkat," kata Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, di Serang, Selasa.
Bupati menjelaskan, kenaikan harga pada salah satu komoditas seperti cabai disebabkan oleh faktor cuaca yang memicu gagal panen sehingga pasokan berkurang. Namun, ia memastikan harga cabai saat ini mulai turun, meskipun harga beras dan telur tercatat masih mengalami sedikit kenaikan.
Baca juga: Pemprov Banten lakukan gerakan pangan murah untuk tekan harga pangan
Guna mengintervensi harga, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang akan kembali menggelar Operasi Pasar (OP) menjelang Natal dan Tahun Baru di dua titik pada 17 dan 23 Desember mendatang.
"Sepanjang 2025, kami sudah menggelar operasi pasar murah di 22 titik kecamatan dengan komoditas khusus beras, gula, terigu, dan Minyakita. Kami juga menggandeng kelompok tani binaan Bank Indonesia untuk komoditas cabai, bawang merah, dan bawang putih," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan harga kebutuhan pangan secara umum masih terjaga dan pasokan aman. Berdasarkan data Bulog, stok beras di gudang Serang tercatat mencapai 12.200 ton dan cadangan pangan pemerintah dalam kondisi aman.
"Inflasi kita Insya Allah masih terkendali. Kami akan terus berkoordinasi, salah satunya melalui gerakan pangan murah agar daya beli masyarakat tetap terjaga," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten jamin pasokan pangan aman jelang Natal dan Tahun Baru
