Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, melibatkan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan terkait revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
“Revisi tata ruang ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi bagaimana kita menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar setiap keputusan dapat memberikan manfaat nyata,” kata Wali Kota Tangerang Sachrudin dalam forum diskusi publik revisi RTRW dan KLHS di Puspemkot Tangerang, Selasa.
Baca juga: Perluas jaringan, Pemkot Tangerang ajak pelaku UMKM aktif ikuti pameran
Wali Kota Sachrudin mengatakan Pemkot Tangerang terus berupaya menciptakan lingkungan perkotaan yang nyaman, aman, dan berkelanjutan.
Pasalnya, kata dia, penataan ruang yang terencana menjadi kunci agar pembangunan kota tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan.
"Revisi RTRW menjadi pedoman penting dalam mengembangkan kawasan strategis, menarik investasi, dan membangun infrastruktur yang berkelanjutan," ujarnya.
Wakil Wali Kota Maryono Hasan mengapresiasi berbagai masukan peserta, seperti soal infrastruktur drainase dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL).
Baca juga: Bea Cukai Soetta klarifikasi pengakuan WNA kehilangan uang
Ia menekankan keberhasilan penataan kota membutuhkan kolaborasi seluruh unsur masyarakat, termasuk Lurah, RT, RW, dan tokoh masyarakat. “Mari jaga, majukan, dan cintai kota kita. Kalau bukan kita, siapa lagi?” ucapnya.
Terkait PKL, Maryono mengingatkan agar berdagang hanya di lokasi yang telah ditentukan demi ketertiban umum. Drainase yang telah menjangkau lebih dari 80 persen wilayah juga harus dijaga agar tetap berfungsi optimal dan bebas dari sampah.
Ia menegaskan semua isu penataan lingkungan membutuhkan peran aktif masyarakat. Hasil Konsultasi Publik ini diharapkan mendorong sinergi demi pembangunan Kota Tangerang yang lebih tertata, selaras, dan berkelanjutan.
“Setiap langkah kecil kita semua akan berdampak besar bagi masa depan kota. Mari bersama kita wujudkan Kota Tangerang yang lebih baik,” katanya.
Baca juga: 2025, Pemkab Tangerang tidak naikkan tarif PBB
