Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni memerintahkan Dinas Kesehatan setempat untuk menyiapkan langkah mitigasi dan antisipasi menyusul munculnya varian baru COVID-19.
“Tadi saya juga membaca ya informasi bahwa ada varian baru dan kita punya pengalaman sebelumnya dengan COVID-19 ya, varian Delta dan sebagainya. Tapi urusan kesehatan, ada urusan keselamatan, maka saya mau memintakan kepada Ibu Kadinkes untuk mengantisipasi dan menyiapkan mitigasi kita terkait dengan bagaimana menindaklanjuti permasalahan COVID yang baru ini,” ujar Andra Soni di Serang, Rabu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, varian baru COVID-19 saat ini tidak seberbahaya varian Delta. Ia mengimbau masyarakat tetap tenang sambil menjaga pola hidup sehat.
“Varian ini relatif lebih familiar, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Yang terpenting adalah jaga kesehatan, bagaimana berperilaku hidup sehat, dengan makan yang cukup bergizi, istirahat, dan olahraga,” katanya.
Baca juga: Pemprov Banten telah siapkan dua lokasi sekolah rakyat
Ati menegaskan, penggunaan masker saat ini cukup diterapkan bagi yang sedang sakit, seperti flu. Untuk antisipasi, pihaknya telah menyiapkan tempat isolasi di sejumlah rumah sakit yang sebelumnya digunakan untuk penanganan COVID-19.
“Tempat-tempat isolasi, pasti kita sudah siapkan di beberapa rumah sakit yang memang dahulunya tempat isolasi. Ini sudah kita antisipasi kembali,” ujar dia.
Selain itu, Ati menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi, terutama soal kebiasaan cuci tangan.
“Ini mengingatkan terutama kaitan dengan cuci tangan. Ini penting sekali kalau COVID-19, semua bakal dari tangan yang terkontaminasi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa edukasi ini merupakan arahan pemerintah pusat untuk kembali digencarkan.
Pihaknya berharap situasi tidak memburuk dan masyarakat dapat terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebaran virus.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (3/6) mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Menkes menambahkan bahwa tren peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara memang naik, yang berasal dari subvarian Omicron JN.1.
Baca juga: Pemprov Banten percepat tindak lanjut temuan BPK dan kasus lama